Ahok setuju ada lokalisasi di Jakarta
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, berniat melegalkan kawasan lokalisasi di Jakarta. Tapi dia sadar wacana itu tak semudah membalik telapak tangan untuk diwujudkan.
Kata pria yang akrab disapa Ahok itu, urusan biologis seseorang tidak ada yang bisa mengatur. Meskipun berzina itu dosa, lanjutnya, apa bedanya korupsi dan membunuh pun juga dosa besar di mata Tuhan.
"Lu berzina, lalu korupsi, itu dosa enggak? Ya dosa. Masuk neraka enggak? Masuk. Meskipun saya enggak tahu beneran apa enggak neraka sama surga ada. Tapi saya percaya," kata Ahok saat berkunjung ke redaksi merdeka.com, Rabu (28/5) kemarin.
-
Siapa yang tidak layak disebut manusia? Arigatou ya gomen ne to ienai yatsu wa ningen to youbun ni ataishinaindayo. Mereka yang tidak bisa mengucapkan terima kasih ataupun maaf, tidak layak disebut manusia.
-
Siapa yang tidak boleh tahu informasi pribadi? Informasi KeuanganDetail seperti nomor rekening bank, informasi kartu kredit, gaji, atau detail utang harus dijaga ketat. Memberikan informasi ini kepada orang yang tidak dikenal atau dipercaya dapat mengakibatkan pencurian identitas atau penipuan.
-
Kenapa Ucok tidak langsung berdiri? Lha, memangnya mau berangkat sekarang pak?'
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mengontrol keadaan? Jangan biarkan keadaan mengontrolmu. Kamulah yang mengontrol keadaan.
-
Siapa yang memiliki hati yang tidak berakal budi? Tidak setiap pria yang memiliki hati berakal budi, tidak setiap pria yang memiliki telinga adalah pendengar, dan tidak setiap pria yang memiliki mata dapat melihat
Menurut Ahok, banyak faktor yang membuat sepasang pria dan wanita dewasa memilih menghabiskan waktu berdua di kawasan remang-remang itu. Sebab, kata Ahok, selama ada sepasang insan manusia, di tempat mana pun perzinahan bisa saja terjadi.
"Kamu tahu enggak, banyak rumah yang RSSSSS, S belakangnya sampai susah senggama. Itu karena keponakan, sepupu tinggal satu rumah. Yang motel itu, biasanya suami istri itu yang masuk bawa motor, nikmatin TV, AC, enak kan mereka pasangan suami istri baru niy. Kalau disalahgunakan? Semua juga bisa disalahgunakan kok. Ruangan ini aja bisa disalahgunakan. Jadi hal seperti itu kita tidak bisa larang," jelasnya.
Persoalan biologis tadilah yang membuat Ahok pikir-pikir untuk menindak kawasan lokalisasi. Tapi, alasan ini tak bisa pakai saat memutuskan menutup diskotek Stadium beberapa waktu lalu. Sebab, di kawasan ini peredaran narkoba sudah tak terbendung.
"Kalau narkoba kan berapa kali nyoba dia mati," ujarnya.
Atas dasar pemikiran itu, Ahok sangat mendukung bila lokalisasi dilegalkan. Lagipula, lanjut Ahok, bila kawasan mesum ini diresmikan akan lebih terkontrol dan pengelolaan pajaknya jelas.
"Kalau saya bilang, lokalisasi saya setuju, daripada liar-liar semua saya enggak bisa kontrol dan enggak bisa suntik. Kalau resmi itu setoran berkurang, enggak ada yang main-main minta gitu. Itu persoalan, lu tutup lokalisasi PSK yang nyari hidup di jalanan, yang tua-tua lu kejar-kejar. Yang jual di apartemen lu enggak bisa kejar. Lihat aja orang-orang siapa yang minta setoran ke pelacur. Makanya lu munafik. Lu bisa enggak hapus pelacur di dunia ini?" tambahnya.
Ahok tak takut akan mendapatkan perlawanan bila suatu hari wacananya itu terwujud. Menurutnya, mereka yang gembar gembor ingin menghilangkan kawasan lokalisasi di Jakarta hanyalah orang-orang munafik yang menganggap dirinya tak punya dosa. Buatnya, persoalan seperti ini tak bisa dibenturkan dengan agama.
"Saya enggak bisa ngomong deh kalo soal agama, saudara aja bisa bunuh-bunuhan kalau soal agama. Tapi di zaman nabi itu sudah ada pelacur lho, Anda tahu Nabi Sulaiman enggak? Nabi Sulaiman itu orang paling bijaksana, paling top. Ada dua orang pelacur ngadep ke Nabi Sulaiman buat ngerebutin bayi yang hidup dan mati. Pelacur hukumannya apa? Mati, nah ini kenapa Nabi Sulaiman enggak bisa 'hey pelacur kamu tidak bisa menghadapku seharusnya kamu mati' nabi enggak bilang gitu. Kalau lihat Nabi Isa konyol lagi ceritanya. Ada jubah hitam bawa dua pelacur terus bisa hey Isa, ini ada dua pelacur sedang berzina dan harus dihukum rajam pakai batu sampai mati. Lalu, Isa menjawab 'boleh dihukum rajam tapi yang lempar batu pertama kali itu orang yang tidak pernah berdosa. Mana ada orang yang tidak berdosa. Ini namanya munafik," pungkas Ahok.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama, atau biasa disapa Ahok tak setuju jika koruptor dihukum mati. Alasannya, hukuman mati para koruptor tidak akan menyelesaikan masalah.
Baca SelengkapnyaAhok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyoroti persoalan lingkungan hidup yang terjadi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan penyelesaian masalah di Jakarta kerap pelik
Baca Selengkapnya