Ahok soal beras plastik: Pedagangnya diperiksa saja
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyarankan ada pemeriksaan terhadap pedagang beras. Hal itu untuk mengecek apakah dagangan yang dijualnya beras asli atau palsu.
"Itu (pedagang beras) terus diperiksa aja. Pedagang-kan bisa periksa mana yang plastik mana yang enggak," tegasnya usai meresmikan RPTRA di Jalan Bahari, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (21/5).
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi membenarkan jika telah beredar beras plastik di daerahnya. Hal itu telah dibuktikan dengan hasil uji laboratorium jika bahan dasar yang dipakai membuat beras tersebut biasa dipakai untuk industri, pembuatan pipa, kabel, dan lainnya.
-
Apa isi label BPA? Pasal 61A dalam peraturan tersebut menyebutkan, 'Air minum dalam kemasan yang menggunakan kemasan plastik polikarbonat wajib mencantumkan tulisan ‘dalam kondisi tertentu, kemasan polikarbonat dapat melepaskan BPA pada air minum dalam kemasan’ pada label.
-
Apa yang disita dari pedagang? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas,' kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Gimana BPOM atasi BPA di galon? Mengesahkan Penambahan Dua Pasal Baru Pada 5 April 2024, BPOM mengesahkan penambahan dua pasal baru pada peraturan tentang Label Pangan Olahan, yakni kewajiban pencantuman label cara penyimpanan air minum kemasan (Pasal 48a) dan kewajiban pencantuman label peringatan risiko BPA pada semua galon air minum bermerek yang menggunakan kemasan polikarbonat (Pasal 61A).
-
Bagaimana cara mendeteksi produk berbahaya? Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengecek daftar bahan dalam produk, yang juga bisa dilakukan oleh konsumen.
-
Dimana BPA sering ditemukan? Lebih lanjut, bahan kimia tersebut saat ini kerap digunakan untuk kemasan pangan, termasuk galon guna ulang.
"Mengandung senyawa plastik," kata Rahmat Effendi.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan ribu kontainer misterius tersebut sekarang masih diperiksa.
Baca SelengkapnyaPjs Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik melaksanakan kunjungan lapangan ke Pasar Baleendah.
Baca SelengkapnyaBahu membahu membersihkan Pasar Tanah Abang Blok G
Baca SelengkapnyaHasil pengecekan laboratorium itu, seluruh sampel makanan-minuman dalam kondisi layak konsumsi.
Baca SelengkapnyaBea Cukai telah melaporkan isi 26.000 kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak kepada Kementerian Perindustrian.
Baca SelengkapnyaErick mengajak para kuli panggul beras untuk nonton pertandingan sepak bola bersama.
Baca SelengkapnyaKeberadaan 1.600 kontainer berisi beras ilegal dengan demurrage sebesar Rp294,5 miliar yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Sur
Baca SelengkapnyaKepastian itu didapat setelah dilakukan pengecekan terhadap gudang-gudang beras di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSyuhada mengatakan hal tersebut terkait kekhawatiran tentang kemungkinan paparan bisphenol A (BPA) yang dapat terjadi.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ada beberapa harga komoditas yang turun.
Baca Selengkapnya