Ahok soal dana siluman: Bukan Indonesia hebat-KMP, tapi duit hebat
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, geram dengan banyak dana siluman yang di RAPBD. Meski sudah diseleksi satu per satu, ada saja pihak nakal coba menyisipkan dana tak bertuan itu.
Ahok, sapaannya, geram. Dia tak tahu siapa yang menyisipkan dana itu, apakah dari pihaknya atau justru DPRD.
"Jadi ini bukan soal Indonesia Hebat lawan KMP. Yang ada duit hebat," kata Ahok usai menghadiri peringatan Maulid Nabi di Gedung Smesco, Minggu (18/1).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Ahok masih tak habis pikir kenapa ada saja pihak-pihak mau mengalokasikan dana yang tak jelas tujuannya. Apalagi, untuk dana siluman Rp 8 triliun yang diketahui diajukan sebagai anggaran visi misi.
"Kita udah susun, selesai. Tiba-tiba enggak tahu dari mana, kirim surat kepada kami bilang ada titipan dari DPRD nih, visi misi. Harus diisi. Ternyata ditaruh di Bappeda, mau diisi. Bappeda kan nggak bisa isi lagi kan udah e-budgeting. Muncul Rp 8,8 triliun. Tapi pasti dia nggak mau ngaku. Ya saya perintahkan nggak boleh diganti," jelasnya.
Dari dana itu, akan diambil Rp 46 miliar untuk dana sosialisasi SK gubernur. Curiga dari DPRD, dia lantas melaporkan hal ini ke Ketua DPRD, Prasetyo Edi Marsudi.
"Apa yang mau disosialisasikan SK gubernur. Makanya saya marah, tapi mereka nggak mau. Bilangnya nggak tau apa-apa. Saya panggil Bappeda, BPKD, sama sekda nggak ada kompromi. Jadi kalau mau berantem, berantem aja. Jadi DPRD yang mau dukung saya gunakan APBD 2014, datang ke Balaikota. Yang nggak mau dukung, nggak usah dateng. Ribut aja deh udah.
"Di Indonesia belum pernah terjadi kan Gubernur lawan DPRD?" pungkasnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB meminta agar pihak lain tidak mengkaitkan penggeledahan rumah Gus Halim dengan isu lain.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaAhyar pun mempertanyakan pernyataan Aspidsus Kejati Kalteng soal dugaan kesalahan prosedur dalam mengelola dana hibah.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPKB menghormati penegakan hukum yang dilakukan KPK atas penggeledahan rumah Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK menggeledah rumah dinas Abdul Halim Iskandar di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat lalu.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan hasil pengembangan kasus suap dana hibah yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, Sahat.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah Rumah Dinas (Rumdin) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.
Baca SelengkapnyaDari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaAhmad Mudhlor Ali akan diperiksa sebagai saksi untuk para tersangka lain
Baca SelengkapnyaSekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaAHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius
Baca Selengkapnya