Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok soal Gagat: Dia dikontrak sebagai tenaga ahli e-budgeting

Ahok soal Gagat: Dia dikontrak sebagai tenaga ahli e-budgeting Ahok di Balai Kota. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Panitia Hak Angket DPRD DKI mempertanyakan legalitas konsultan e-budgeting APBD DKI Jakarta, Gagat. Pemanggilan ini untuk menjelaskan proses input program dan anggaran ke dalam sistem e-budgeting.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui, ada kerja sama antara Pemprov DKI dengan Gagat. Namun, hubungan kerja ini tidak dalam bentuk kontrak, melainkan menjadikan Gagat sebagai tenaga ahli.

"Pak Gagat itu bukan kontrak. Kasarnya, sistem e-budgeting yang bikin itu BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah). Cuma, ngundang tenaga ahli (konsultan e-budgeting)," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/3).

Ahok menambahkan, sejak awal sudah tertarik dengan sistem penganggaran elektronik atau e-budgeting. Kemudian pihaknya mencari sosok yang pernah menerapkan sistem tersebut.

Hasilnya, Ahok mendapati bahwa Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, telah menggunakan sistem elektronik tersebut sejak 2011. Oleh sebab itu, Ahok memutuskan BPKAD yang memegang sistem e-budgeting dan merekrut Gagat serta 4 orang rekannya sebagai konsultan e-budgeting dengan memberikan honor.

"Ya udah, mau enggak kita bayar transport dari Surabaya ke Jakarta? Kita bayar gaji, honor, kamu kasih tahu kita bagaimana sistemnya. Tapi yang pegang sistem semuanya kami," jelas Ahok.

Ahok menjelaskan konsultan e-budgeting ini layaknya sistem rujukan kesehatan. Pihak rumah sakit mengundang serta membayar tenaga ahli secara harian untuk membangun sistem rujukan dari puskesmas, RSUD, hingga rumah sakit. Namun, tenaga ahli ini hanya berperan sebagai pemberi masukan serta membangun sistemnya.

Mengenai anggaran untuk honor konsultan e-budgeting yang juga dipertanyakan panitia hak angket pada Rabu (11/3) kemarin, Ahok menjelaskan bahwa Gagat dan tim konsultan e-budgeting dibayar menggunakan APBD dalam pos anggaran tenaga ahli di BPKAD. Mereka diberi honor sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bappenas.

"Jadi e-budgeting ini murni BPKAD yang punya, kita bukan lelang sistem. Di APBD bisa bayar tenaga ahli, ada hitungan Bappenas standar tenaga ahli, di bawah BPKA. Makanya, Pak Gagat, saya terima kasih sama dia," tutupnya.

Sebelumnya, Panitia Hak Angket DPRD DKI mencecar konsultan e-budgeting, Gagat, dengan pertanyaan-pertanyaan perihal sistem penganggaran elektronik yang diterapkan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015. Dewan mempertanyakan bentuk kerja sama Pemprov DKI dengan konsultan e-budgeting tersebut yang ternyata disewa sebagai perseorangan, bukan secara institusi.

(mdk/siw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan

Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: RK Sebut Ahok 'Raja' Gusur Warga Saat Jadi Gubernur Jakarta, Ternyata ini Faktanya
VIDEO: RK Sebut Ahok 'Raja' Gusur Warga Saat Jadi Gubernur Jakarta, Ternyata ini Faktanya

Berdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Tugas yang Diberikan Megawati untuk Pilkada 2024
Ahok Ungkap Tugas yang Diberikan Megawati untuk Pilkada 2024

Ahok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
Disinggung Ridwan Kamil Paling Banyak Gusur, Ternyata Ahok Belum Kader PDIP Saat Jadi Gubernur Jakarta
Disinggung Ridwan Kamil Paling Banyak Gusur, Ternyata Ahok Belum Kader PDIP Saat Jadi Gubernur Jakarta

Ridwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta

Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya
Ahok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih
Ahok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih

PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jusuf Hamka Babah Alun Ucap Innalillahi Lagi, Naik Pangkat Jadi Cagub Pilkada Jakarta
VIDEO: Jusuf Hamka Babah Alun Ucap Innalillahi Lagi, Naik Pangkat Jadi Cagub Pilkada Jakarta

Partai Golkar menyerahkan surat instruksi kepada Jusuf Hamka atau Babah Alun sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Megawati: Pak Ahok Minta Tugas, Sudah Ada Tugasnya
Megawati: Pak Ahok Minta Tugas, Sudah Ada Tugasnya

“Sekarang Pak Ahok sudah di luar pemerintahan, dia bilang bu minta tugas, saya bilang sudah ada tugasnya,” jelas Megawati

Baca Selengkapnya
Golkar Siapkan Jusuf Hamka  Duet dengan Kaesang di Pilgub Jakarta
Golkar Siapkan Jusuf Hamka Duet dengan Kaesang di Pilgub Jakarta

Babah Alun disiapkan untuk mendampingi Kaesang bila maju di Jakarta karena melihat tantangan yang dianggap besar.

Baca Selengkapnya
Profil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud
Profil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud

Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya