Ahok soal jalan rusak: Sudah mati orang baru setengah mati cari dana

Merdeka.com - Musim penghujan mulai melanda Jakarta. Selama musim hujan, biasanya banyak jalanan yang rusak dan berlubang karena air yang menggenangi tak mengalir dengan baik.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku heran kenapa perbaikan jalan di Jakarta begitu sulit. Padahal, kata dia, sering kali jalan rusak di Jakarta memakan korban.

"Dulu kamu ingat enggak kalau jalan Jakarta berlobang, berbulan-bulan enggak diperbaiki. Sudah mati berapa orang baru setengah mati cari dananya," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/11).

Mencegah mau kondisi terulang, Ahok tak mau lagi menerapkan sistem lelang untuk proyek perbaikan jalan di Jakarta. Sebab sistem lelang tender proyek sering jadi pemicu pengerjaan asal-asalan.

Itu sebabnya, untuk memperbaiki jalan rusak termasuk yang ambles di dekat Halte Transjakarta Polda, dia bakal bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Di sana, nantinya semua bahan yang diperlukan untuk proyek perbaikan jalan dibuatkan di katalog elektronik (e-katalog).

"Kita, kalau lelang jadi masalah, nunggu lagi. Saya lagi minta tolong LKPP di-e-katalog kan, sehingga sama seperti buat jalan," tambahnya.

"Ada lagi enggak orang perbaiki busway alat beratnya nangkring seminggu atau 2 minggu di Jakarta? Enggak ada lagi. Kita sudah gunakan teknologi enggak pakai lelang, langsung e-katalog 7 jam kering. Hampir semua jalur Jakarta mulus, memang belum cepat karena banyak puluhan tahun. Sekarang saya lagi usahakan trotoar itu persis seperti itu, taro di e-katalog berapa meter per segi jadi mana yang bolong dan habis langsung dikerjain. Kita lagi tunggu LKPP e-katalog," pungkas bekas Bupati Belitung Timur ini.