Ahok soal KJP sistem debit: Jadi emaknya gak bisa beli HP lagi
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengubah pola pemberian dana bantuan pendidikan, Kartu Jakarta Pintar (KJP). Ke depan, dana tersebut tak lagi bisa dipakai secara tunai melainkan harus melalui sistem debit.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, sistem ini mulai berlaku Januari 2015. Penerapan sistem ini akan bekerja sama dengan Bank DKI.
"Untuk KJP, saya minta tolong ke Bank DKI, kalau enggak sanggup kasih ke bank yang lain. KJP nanti enggak bisa tarik cash lagi, mulai tahun depan. Jadi dia makan ke kantin harus debit, naik bus debit, beli buku debit, beli perlengkapan semua di Jakarta Book Fair," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/12).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Bagaimana Ahok dan Puput berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Apa yang dilakukan oleh Pejabat Kemenhub? 'Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/5).
Penerapan sistem ini karena melihat banyak penyalahgunaan pada dana bantuan pendidikan untuk kepentingan pribadi. Dengan cara ini diharapkan tak ada pemakaian dana yang menyimpang.
"Sehingga tidak lagi terjadi emaknya anak itu beli handphone begitu anaknya dapat uang. Dia datang ke Bank DKI marah-marah karena minta tarik cash. Kita enggak bisa lagi kayak gitu," terang mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok mengharapkan, pemakaian dana lewat transaksi elektronik siswa dapat melakukan pengendalian dana KJP. Sehingga pada akhirnya mereka memiliki tabungan sendiri pada saat sekolah usai.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang anak SD berusia 13 tahun depresi berat karena HP yang dibeli dengan tabungannya dijual oleh orang tuanya.
Baca SelengkapnyaHeru pun menggencarkan kepada Dinas Pendidikan agar pemberian bantuan sosial tersebut bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI menyebut, 80 persen atau 684 siswa penerima KJP didapati menggunakan bantuan pendidikan itu untuk hal-hal yang tidak baik.
Baca Selengkapnya