Ahok soal komunis: Kalau teriak-teriak ganti Pancasila, tangkap!
Merdeka.com - Polisi tengah gencar menyita dan menangkap pengguna atribut-atribut yang berbau paham komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI). Buku-buku yang berhubungan dengan paham itu juga menjadi sasaran penyitaan karena takut penyebaran komunisme kembali terjadi Indonesia.
Semisal, penyitaan buku berjudul 'Palu Arit di Ladang Tebu' yang ditemukan di Kramat Jati, Jakarta Timur pekan lalu oleh aparat Komando Distrik Militer (Kodim) Jakarta Timur. Fenomena ini ternyata mematik perhatian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Ahok sapaan akrab Basuki menilai aparat seharusnya tidak menangkap orang yang hanya menggunakan atribut palu arit. Tapi, katanya, penyebar paham komunis lah yang seharusnya diamankan.
-
Siapa yang dilarang AS? Amerika Serikat juga telah mengurangi pasokan chip high-end untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Tiongkok. Diberitakan bahwa otoritas regulasi di AS telah melarang Samsung untuk memasok chipset Exynos dengan teknologi 7nm atau yang lebih rendah kepada perusahaan-perusahaan di Tiongkok.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Mengapa kampanye uang di Indonesia harus dilarang? Karena itu melarang adanya kampanye uang dan menghindarinya menjadi satu cara untuk memajukan sistem politik Indonesia.
-
Siapa yang cocok disindir dengan kata-kata? Jika Ia tak kunjung memperbaiki diri, maka bicaralah dengannya baik-baik bahwa kamu tak nyaman dengan sikapnya yang belagu.
"Ya tergantung, kalau dia sebarkan memaksa, mengganti ideologi ya ditangkap dong. Kalau cuma sekedar itu (buku) kan, sekarang kita alat demokrasi kan bebas," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Selasa (17/5).
Selain itu, bagi Ahok, jika ada kelompok-kelompok yang sudah terbukti menyebarkan paham yang berlawanan dengan pancasila memang pantas untuk ditangkap.
"Tapi itu bisa dilihat kamu ngumpul-ngumpul enggak. Kalau mau ganti ideologi ya ditangkap. Komunis itu kan ada ekstrem kiri, ekstrem kanan, menurut kamu bahaya tidak, kalau teriak-teriak mau ganti Pancasila, tangkap itu harusnya, itu aja," tegas Ahok.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak sedikit baliho caleg juga bendera parpol mengganggu pengendara yang melintas
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaWarga Lumajang bernama Agus Gemoy mengaku disomasi usai mencopot stiker caleg yang ditempel di dinding rumahnya tanpa izin.
Baca SelengkapnyaPlh. Direktur Jenderal Politik dan PUM Kemendagri, Togap Simangunsong menyebut para Kepala Daerah dan ASN dilarang melakukan pencopotan baliho sepihak
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial adanya sejumlah APK berbentuk baliho yang terlihat terpasang di trotoar yang mengganggu pejalan kaki.
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca Selengkapnya