Ahok soal kunker DPRD ke luar negeri: Anda tanya, kamu dapatnya apa?

Merdeka.com - 13 Anggota DPRD DKI Jakarta melakukan kunjungan ke luar negeri dalam program sister city selama empat hari. Ada tiga negara yang dikunjungi para anggota legislatif itu yakni; Jepang, Korea Selatan dan China. Mereka berangkat semenjak 25 April hingga 29 April 2016.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui sebelum belasan anggota dewan itu melakukan kunker, mereka telah melapor kepada dirinya. Menurutnya, memang tak ada masalah dengan kunjungan itu karena aturannya pun sudah diatur Kementerian Dalam Negeri.

"Kita enggak bisa batasi DPRD untuk kunjungan keluar negeri karena itu hak mereka. Selama Mendagri setuju, karena memang ada di dalam situ, ada kunjungan antar parlemen," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Kamis (28/4).

"Misal, DPR RI ada badan kerja sama antar parlemen, BKSAP. Kalau di tingkat provinsi kota biasanya itu sister City, walau bukan BKSAP. Jadi memang antar parlemen bisa saling belajar bisa saling kunjungan," sambungnya.

Dia mengaku tak masalah dengan kunjungan kerja itu. Asalkan, kunjungan itu jelas substansinya. Serta mendapatkan masukan program yang baik untuk Jakarta dari kota-kota yang dikunjungi.

"Yang penting bukan soal kunjungannya. Setelah pulang, Anda tanya sama DPRD, kamu dapatnya apa? Kalau dapatnya belajar di YouTube sudah bisa, kenapa kunjungan ke luar negeri?" tegasnya.

Jika dari kunjungan kerja itu hasilnya nihil dan tak membuahkan regulasi yang berpihak pada rakyat, maka Ahok menyerahkannya kepada rakyat yang menilai sendiri. Terlebih, jelang tahun politik, kinerja anggota dewan akan terus disoroti masyarakat.

"Makanya sistem politik kita kan sangat baik, DPRD enggak benar itu dikoreksi 5 tahun sekali. Kalau rakyat DKI merasa enggak cocok, ya enggak pilih lagi," tuturnya.