Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok soal PPSU dipecat: Ada oknum kelurahan masukin keluarganya

Ahok soal PPSU dipecat: Ada oknum kelurahan masukin keluarganya warga mengadu Ahok. ©2017 merdeka.com/fikri faqih

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima pengaduan dari salah seorang warga Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Khotimah (51)‎. Khotimah mengadukan nasibnya yang tidak dilanjutkan kontraknya sebagai seorang Pekerja Harian Lepas (PHL) di Pemprov DKI Jakarta.

Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, akan melakukan pengecekan terhadap pengaduan warga tersebut. Karena, dia menduga, nama Khotimah diganti dengan pihak lain padahal tidak ada pemberitahuan saat akan diberhentikan.

"Dia dipecat sembarangan ganti-ganti orang. Baru umur 51 tahun nggak ada peringatan. Bisa saja ada oknum masukin keluarganya, temennya kita nggak tahu kan. Orang-orang yang nggak mau nyogok bisa dipecat," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/5).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, dalam pencarian PHL sebenarnya tidak perlu ujian ataupun tes, selama mereka niat bekerja. Untuk itu, dia akan melakukan kerja sama dengan pihak swasta dalam melakukan sertifikasi.

"Makanya sekarang saya mau kerjasama dengan swasta untuk dapat sertifikasi. Jadi kalau di swasta dia males tinggal coret aja untuk menghindari oknum-oknum yang seleksi," jelasnya.

Sebelumnya, Warga Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Khotimah (51) menangis saat mengadukan nasibnya di hadapan Basuki atau akrab disapa Ahok itu. Dia mengaku diberhentikan tiba-tiba oleh Lurah setempat tanpa mengetahui alasan keputusan tersebut.

"Saya sudah tiga tahun PPSU di Dinas Kebersihan. Cuma tiba-tiba kemarin nama saya enggak ada (dari papan pengumuman)," katanya sambil menangis di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/5).

Dia mengungkapkan, sempat mengikuti tes perpanjangan masuk Penanganan Prasaran dan Sarana Umum (PPSU), bahkan sudah semoat bekerja. Dia pun sempat masih disuruh bekerja. Namun, pada akhirnya namanya tidak masuk dalam daftar yang diterima di kantor kelurahan.

"Saya sedih, saya enggak punya kerjaan lagi. Saya enggak bisa bayar kontrakan lagi. Gara-gara umur katanya," ungkapnya.

Khotimah makin kencang menangis saat menyampaikan bahwa uang 3 bulan terakhir dirinya bekerja tak juga kunjung cair. Ahok sempat memberikan sebuah memo agar petugasnya melayani ibu tersebut. Ahok mengatakan seharusnya ibu tersebut bisa bekerja

"Ini saya disuruh tunggu disudut disuruh bawa kertas ini," tutup Khotimah sambil menunjukkan memo dari Ahok.

Untuk diketahui, Khotimah bekerja di sekitaran kawasan kecamatan Kelapa Gading, Kelurahan Pegangsaan. Gara-gara tak dibayar kini dia tak bisa membayar kontrakan dan tak memiliki penghasilan lagi.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bawaslu Selidiki Ketua KPPS yang Coblosi Pramono-Rano di TPS Pinang Ranti, Ternyata Bukan Warga Sekitar
Bawaslu Selidiki Ketua KPPS yang Coblosi Pramono-Rano di TPS Pinang Ranti, Ternyata Bukan Warga Sekitar

Bawaslu turun tangan menyelidiki kasus surat suara Pramono-Rano yang dicoblos ketua KPPS di TPS 028 Pinang Ranti.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Copot Kepala Seksi Paksa PPSU Kelapa Gading Barat Utang ke Pinjol
Heru Budi Copot Kepala Seksi Paksa PPSU Kelapa Gading Barat Utang ke Pinjol

Kasie Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Kelapa Gading Barat dinonaktifkan usai menjalani pemeriksaan pelanggaran di Inspektorat DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
PKS Pastikan Pecat Anggota DPRD Singkawang Tersangka Kasus Asusila
PKS Pastikan Pecat Anggota DPRD Singkawang Tersangka Kasus Asusila

Pemecatan akan dijatuhkan tidak hanya sebagai kader PKS melainkan juga sebagai anggota DPRD.

Baca Selengkapnya
Inspektorat DKI Rampung Usut Atasan Paksa PPSU Utang ke Pinjol, Sanksi Diumumkan Pekan Depan
Inspektorat DKI Rampung Usut Atasan Paksa PPSU Utang ke Pinjol, Sanksi Diumumkan Pekan Depan

Pekan depan akan diumumkan sanksi untuk atasan yang paksa PSSU utang ke Pinjol.

Baca Selengkapnya
Ketua KPPS Coblosi Surat Suara Pramono-Rano, Warga Pinang Ranti: Pelakunya dari Luar
Ketua KPPS Coblosi Surat Suara Pramono-Rano, Warga Pinang Ranti: Pelakunya dari Luar

Tarigan, tokoh masyarakat di Pinang Ranti, Makassar, Jakarta Timur mengaku kesal.

Baca Selengkapnya
PKS Bakal Pecat Kadernya di DPRD Kota Singkawang yang jadi Tersangka Kasus Pencabula Anak
PKS Bakal Pecat Kadernya di DPRD Kota Singkawang yang jadi Tersangka Kasus Pencabula Anak

HA dilantik jadi anggota DPRD padahal telah ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan persetubuhan anak di bawah umur,

Baca Selengkapnya
KPK Pecat Petugas Rutan Pelaku Pelecehan Istri Tahanan
KPK Pecat Petugas Rutan Pelaku Pelecehan Istri Tahanan

KPK sebelumnya telah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku sebelum dipecat.

Baca Selengkapnya
KPK Amankan 4 Koper Usai Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo Terkait Korupsi Dana Insentif
KPK Amankan 4 Koper Usai Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo Terkait Korupsi Dana Insentif

Dari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK

Baca Selengkapnya
Seleksi ASN di Pemkot Jayapura Picu Protes hingga Blokade Jalan, Polisi Selidiki Dugaan Kecurangan
Seleksi ASN di Pemkot Jayapura Picu Protes hingga Blokade Jalan, Polisi Selidiki Dugaan Kecurangan

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan akan menyelidiki dugaan kecurangan pada seleksi penerimaan aparatur sipil negara (ASN) di Pemkot Jayapura.

Baca Selengkapnya
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Diperiksa KPK, Ini yang Bakal Didalami
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Diperiksa KPK, Ini yang Bakal Didalami

KPK sempat mencari keberadaan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, tapi tidak ditemukan. Sehingga yang dibawa hanya Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD.

Baca Selengkapnya
PKB Pecat Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Usai Ditetapkan Tersangka KPK
PKB Pecat Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Usai Ditetapkan Tersangka KPK

Gus Muhdlor tersangka kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan

Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.

Baca Selengkapnya