Ahok suruh guru jadi penjaga kuburan bila hatinya tak mau ngajar
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok meminta kinerja guru di wilayahnya terus ditingkatkan. Dia menyarankan para guru malas dan kerja tidak pakai hati lebih baik jadi penjaga kuburan.
"Kalau hatinya enggak mau jadi guru ngapain? Enggak usah jadi guru lah, urus kuburan, (atau) apa banyaklah," kata Ahok dalam sambutannya di Balai Agung, Gedung Balai Kota, Jakarta, Selasa (19/1).
Ahok menilai, pengawasan guru merupakan hal penting dalam sebuah proses pendidikan. Jika tak perhatian kepada murid pakai hati maka guru yang demikian sebaiknya diberhentikan saja.
-
Kapan peran guru penting? Pendidikan adalah kunci kesuksesan dalam hidup, dan guru memberikan dampak jangka panjang dalam kehidupan siswanya.
-
Kenapa guru penting bagi perkembangan murid? Guru adalah ujung tombak generasi tunas bangsa, gurulah yang pertama mengukir akan dijadikan apa generasi muda ini.
-
Siapa yang berpendapat bahwa guru harus mendidik dengan baik? Guru yang paling pantas mengajar adalah orang yang mendidik keluarganya dengan baik. Kesuksesan seorang guru itu bukan dilihat pada dirinya pribadi, tetapi apabila muridnya jauh lebih sukses dari gurunya.
-
Kenapa kata-kata untuk guru penting? Memberikan kata-kata untuk guru merupakan suatu hal mulia yang dapat dilakukan setiap siswa. Sebab, setiap guru tentu memiliki kesan tersendiri di masing-masing benak para siswa.
-
Bagaimana guru memberikan pengaruh? Guru dapat mengubah hidup hanya dengan perpaduan kapur dan tantangan yang tepat.
"Jadi guru enggak punya hati berhentikan karena kita bawa satu generasi satu bangsa. Gara-gara sistem keamanan enggak bener, meninggal atau cacat padahal bisa jadi calon presiden," tegasnya.
Sebelumnya, Ahok merasa malu dengan kondisi beberapa sekolah di Jakarta yang dinilainya tidak layak. Mulai dari fasilitas, sarana dan prasarana yang tak memadai hingga kondisi gedung rusak.
Padahal anggaran yang digelontorkan Pemprov DKI Jakarta untuk sektor pendidikan tergolong cukup besar. Tahun lalu, dana yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk pendidikan mencapai Rp 19 triliun atau 17 persen dari total belanja daerah.
"DKI agak memalukan. 47 Persen sekolah jelek. Plafon jelek dan banyak toilet kotor. Saya tidak mau dengar di Jakarta ada sekolah jelek," kata Ahok.
Namun dia masih heran, di saat ada sekolah yang kondisi infrastrukturnya tak memadai, sekolah lain justru ada yang mengajukan hal-hal yang tidak mendesak. "Ada sekolah yang beli UPS Rp 6 miliar, alat scanner Rp 1 miliar, alat fitnes Rp 2 miliar," kritiknya.
Baca juga:
Ahok sebut guru di DKI jangan berpikir tidak bisa dipecat
Ahok minta orang tak pantas jadi guru wajib dipecat
47 Persen sekolah di DKI jelek, Ahok target pembenahan selesai 2017
Ahok ancam pecat guru di DKI yang langgar aturan
Demi pendidikan, Ahok bantu sekolah yang tak sesuai peruntukan (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang guru sempat dikabarkan meninggal dunia, namun kabar itu hoax.
Baca SelengkapnyaGuru memiliki andil besar dalam mencetak anak-anak yang berkualitas dan memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaAnies menilai kesuksesan pendidikan ditentukan oleh guru yang berkualitas, bukan kurikulum yang diotak-atik.
Baca SelengkapnyaGibran berharap tidak ada lagi kasus kekerasan, perundungan, maupun kriminalisasi terhadap tenaga pendidik
Baca SelengkapnyaCak Imin menjanjikan hal itu terlebih karena latar belakang keluarganya dan keluarga Anies sama-sama pendidik.
Baca Selengkapnyakebijakan cleansing guru honorer tindakan ngawur dan tidak berperikemanusiaan
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti potensi tumpang tindih antara kebijakan daerah dan kebijakan pusat.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta telah melaksanakan rapat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait cleansing guru honorer.
Baca Selengkapnya