Ahok: Tak masalah anggota ormas jadi tukang parkir atau PNS
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mempersoalkan anggota organisasi masyarakat menjadi juru parkir. Sebab, Ormas merupakan hak perorangan bukan membawa nama dari organisasi yang dinaungi.
"Enggak masalah, ormas itu hak asasi setiap warga negara," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (4/7).
Begitu juga, Ormas menjadi karyawan Pemprov bukan permasalahan. Karena, yang dinilai adalah perorangan bukan persoalan Ormas.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
"Enggak ada masalah, perorang kita hitung, anda punya ormas apa tidak ada jatah ormas gitu harus titip tidak ada. Enggak ada urusan sama ormas, anda mau masuk ormas itu urusan pribadi,"jelasnya.
Untuk menjadi Juru parkir harus diseleksi oleh operator (perusahaan) sebab, persoalan operasional merupakan kewenangan mereka. Pemprov DKI hanya mendapatkan pembagian 30 persen dari total pendapatan.
"Kita lagi siapin dokumen tender seperti apa, karena ada celah hukumnya, kalau masih ada celah hukum masih seperti pajak ya enggak tahu, kita hanya revenue sharing boleh pungut, pasang mesin, cabut pegawai tapi duit masuk ke kita," terangnya.
Ini untuk menanggulangi kerugian atas pengeluaran untuk operasional sistem parkir. Menurutnya, daripada menyiapkan anggaran Rp 21 miliar tetapi hanya mendapatkan retribusi parkir Rp 20 miliar akan merugi Rp 1 miliar.
"Mending enggak usah ada. Sekarang kita ubah, anda dapat Rp 100 miliar kami Rp 30 miliar, kira-kira seperti itu," ucapnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaGolkar bilang keberadaan juru parkir tetap dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaBasuki menekankan bahwa dia tidak akan memberikan arahan para PNS di kementeriannya untuk memilih pasangan calon tertentu.
Baca SelengkapnyaKapolda Jateng yang pasang badan terhadap tukang parkir yang teraniaya. Ia menegaskan polisi bertugas untuk mendidik tukang parkir.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaNetralitas ASN tersebut tidak sama dengan golongan putih (golput). Para PNS maupun PPPK tetap memiliki hak politik, yakni hanya pada bilik suara.
Baca SelengkapnyaPDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca Selengkapnya