Ahok tak masalah pakai APBD 2014, Djarot usahakan RAPBD 2015
Merdeka.com - Kementerian Dalam Negeri masih mengevaluasi RAPBD DKI Jakarta 2015 sebelum diputuskan pada 13 Maret mendatang. Setelah itu dikembalikan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pembahasan dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, pihaknya akan segera bersurat dengan Banggar setelah mendapatkan evaluasi dari Kemendagri. Tujuannya untuk menyelesaikan polemik antara eksekutif dan legislatif dalam pembahasan RAPBD DKI Jakarta 2015.
"Kami menunggu hasil evaluasi dan klarifikasi. Batasnya tanggal 13 Maret. Setelah diterima baru kita akan berkirim surat pada Banggar," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/3).
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Apa usulan Baleg DPR tentang DKJ? Baleg DPR mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang diminta DPRD DKI Jakarta terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Bagaimana usulan Baleg DPR soal DKJ di sampaikan? Mulanya, Awiek menyoroti Daftar Inventaris Masalah (DIM) RUU DKJ Nomor 572 terkait pemindahan status ibu kota ke IKN.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
Dia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta berusaha agar pembahasan ini mencapai titik temu dan menggunakan RAPBD DKI Jakarta 2015. Sehingga penggunaan APBD DKI Jakarta 2014 adalah pilihan terakhir yang dapat dilakukan.
"Kami akan usahakan betul ini jadi Perda," tegas mantan Walikota Blitar ini.
Djarot berharap bulan depan sudah ada kepastian anggaran untuk DKI. Belum adanya anggaran, sambung dia, bisa mempengaruhi pelayanan dan pembangunan di DKI.
"Jangan sampai ini membuat pelayanan, pembangunan di DKI jadi terlambat. APBD harus ada," tutupnya.
Langkah ini berbanding terbalik dengan rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dia menegaskan, pihaknya tidak akan sudi memasukkan anggaran Rp 12,1 triliun dalam APBD. Bahkan dia dengan tegas mengatakan untuk tidak melakukan kompromi dengan anggota legislatif.
Dia menambahkan, polemik ini sepenuhnya diserahkan kepada Kemendagri. Karena APBD yang telah dievaluasi akan dikembalikan ke Pemprov DKI Jakarta. Kemudian pihak eksekutif dan legislatif memiliki waktu sepekan untuk membahasnya.
"Sekda sebagai ketua TAPD sudah menyiapkan yang mau diperbaiki. Bagaimana kalau DPRD tidak mau Saya sudah perintahkan tidak ada kompromi satu sen pun untuk memasukkan program yang Rp 12,1 triliun," jelasnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaPrasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaAnies tidak pernah melakukan hal itu saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKritik ini muncul setelah Nabilah menerima banyak keluhan warga di daerah pemilihannya di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, kemungkinan gaya kepimimpinan Pramono Anung-Rano Karno akan sama dengan Ahok
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPramono menyampaikan hal itu di hadapan ratusan relawan saat deklarasi Rumah Bersama Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya