Ahok tak peduli Jakarta macet, asal jalur transportasi bertambah
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya membangun pelbagai fasilitas baru untuk mengurai kemacetan, di antaranya proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) serta pembenahan jalur Semanggi. Namun, selama proses pembangunan berlangsung tentu ada konsekuensi yang dihadapi para pengguna jalan, yakni jalanan semakin macet.
Namun, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak peduli. Bahkan, dia sudah memprediksi kemacetan akan semakin parah selama proyek masih berjalan.
"Kan kita udah laporkan, kita akan bangun banyak jalan layang, tahun ini kita akan buat 9 atau 12 lagi. Kita juga bangun untuk 3 koridor busway, kita juga mau beresin Semanggi, memang ini numpuk sekali. Mau bangun LRT, LRT kita sambung lagi tahun depan, tahun depan bisa jadi macet lagi," tutur Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/6).
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk macet? Langkah ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
-
Apa yang akan dilakukan Dishub Jakarta? Dishub DKI Jakarta bakal melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon yang digelar Minggu besok, 30 Juni 2024.
-
Bagaimana Pemprov DKI atasi macet Jakarta? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk menambah RTH? Pemprov DKI kini tengah mencanangkan program “Penataan Kawasan Unggulan“ untuk menambah opsi peningkatan jumlah dan luas RTH di Jakarta.
Ahok membeberkan dalam satu hari terdapat 1.000 kendaraan bermotor terdaftar di Jakarta. Tercatat, ada 300-400 mobil baru dan 300-400 motor yang masuk ke Jakarta. Atas alasan itu, Ahok mengaku lebih baik membuat jalanan macet namun pembangunan terus berjalan dibanding macet namun tak ada yang diperbuat.
"Kamu enggak mau kerjain apa-apa macet juga. Makanya saya katakan dari awal, saya pilih lebih macet enggak apa-apa deh, yang penting ada jalur evakuasi," ungkap Ahok.
Ahok menuturkan, tak masalah Jakarta menjadi semakin macet asalkan ada jalur yang khusus digunakan untuk dalam keadaan darurat yakni jalur Transjakarta. Sehingga warga yang terburu-buru bisa naik busway yang jalurnya steril.
"Makanya jangan masuk jalur busway karena itu jalur evakuasi. Kasian orang kalau mau buru-buru. Jadi ada alternatif. Kalau terburu-burukan naik busway. Kalau saya terburu-buru juga naik apa? Naik Transjakarta. Tapi yah (kendaraan lain) jangan lewat busway dong, nanti sama aja," tuturnya
"Kalau macet di Transjakarta bukan evakuasi namanya. Makanya saya minta warga jangan masuk ke jalur evakuasi itu," tambahnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaRekayasa lalin akan dilakukan hingga Desember 2024 sesuai tahapan pekerjaan
Baca SelengkapnyaZulkifli menjabarkan dampak kerugian yang timbul akibat kemacetan yang ada di Jakarta tembus Rp100 triliun per tahun.
Baca SelengkapnyaKota berorientasi transit, juga dapat mendorong penggunaan transportasi publik oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaKondisi ini berakibat pada mengepulnya polusi di langit ibu kota.
Baca SelengkapnyaJokowi keluhkan banyak kota di Indonesia yang mengalami kemacetan
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca Selengkapnyajalur sepeda yang sudah terbangun ini telah menjangkau layanan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaPramono Anung akan menganggarkan dana sebesar Rp26 Triliun untuk membangun sistem transportasi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMasalah kemacetan Jakarta sudah diminimalisir berkat pembagunan MRT, LRT, kereta bandara hingga kereta cepat Whoosh.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut, hal pertama yang harus dilakukan Kementerian Perhubungan adalah terkait lingkungan dalam pembangunan transportasi.
Baca Selengkapnya