Ahok tak tahu jumlah PNS DKI yang izin antar anak sekolah

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok sempat melarang PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengantar anak sekolah di hari pertama tahun ajaran baru. PNS yang ingin mengantarkan anak ke sekolah di hari pertama bisa menggunakan waktu cuti atau meminta izin langsung ke atasannya.

"Saya enggak tahu (PNS yang izin antar anak sekolah). Dari dulu juga banyak yang mengajukan izin kayak gitu," tutur Basuki alias Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (18/7).

Mantan Bupati Belitung Timur ini menuturkan, setiap PNS memiliki jatah cuti yang bisa dipergunakan sewaktu-waktu. Selain cuti, PNS juga diperbolehkan izin untuk kondisi yang sifatnya darurat. Semisal, ada anggota keluarga meninggal, mengantar orangtua sakit dan lainnya.

Meski demikian, semua berdampak pada Tunjangan Kinerja Daerah (TKD). Bila PNS izin hanya masuk kerja setengah hari, maka berimbas pada TKD yang diterimanya.

"Jadi gini izin saja enggak apa-apa. Tapi kami akan hitung berdasarkan kinerja. Kalau kamu enggak masuk full satu hari cuma setengah hari, kerajaan kamu tertinggal setengah hari," Jelas Ahok.

"Kecuali kamu izin setengah hari pas masuk setengah hari kamu kejar tuh kerajaan. Nah itu sesuatu yang luar biasa," tambah Ahok.

Ahok menegaskan, semua gaji yang diterima PNS DKI berbasis kinerja. Termasuk gaji yang diterima gubernur juga harus berbasis kinerja. Karena itu Ahok mengklaim selalu memiliki target menuntaskan pekerjaannya sebelum libur akhir pekan.

"Semua surat yang masuk mau pun tembusan dari pihak luar atau pun pihak internal maupun dari pihak masyarakat setiap Jumat harus selesai. Kalau setiap Jumat enggak selesai bagaimana? Saya bawa pulang, berarti saya perpanjang Jumatnya. Seolah-olah Sabtu, Minggu masih Jumat. Supaya waktu hari Senin saya masuk, yang Minggu lalu, semua berkas sudah bersih," tutup Ahok.