Ahok tanggapi penilaian Anies soal IPM: Faktanya dapat 4 penghargaan

Merdeka.com - Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan sempat berbeda pendapat soal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta. Sebab, Anies menilai, IPM yang selalu dibanggakan oleh Basuki atau akrab disapa Ahok adalah hal biasa dan warisan pemimpin terdahulu.

Ahok sebenarnya tidak terlalu khawatir dengan apa yang disampaikan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. Sebab apa yang telah dilakukannya untuk penduduk Jakarta telah membuahkan empat penghargaan dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Faktakan DKI menerima empat penghargaan dari Bappenas dari perencanaan terbaik, inovatif termasuk pencapaian minimum development goal. Itu yang penting," kata Ahok di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1).

Mantan Bupati Belitung Timur ini tidak ingin terlalu berlarut-larut menanggapi Anies. Sebab untuk dapat menaikkan IPM Jakarta bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Alasannya karena banyak orang berdatangan ke Ibukota.

"Ya sudahlah debatkan bisa saja bangun opini. Kalau beliau bangun opini, saya nggak mau terlalu bingungin lagi lah," terangnya.

Mantan politisi Gerindra ini mengungkapkan, kini masyarakat Jakarta sudah dengan mudah untuk mendapatkan data mana yang benar dan tidak. Sebab kini hasil kerjanya selama menjabat bersama dengan Djarot Saiful Hidayat telah banyak dipublikasi.

"Saya kira masyarakat cerdas kok bisa cari di media sosial di Google. Semua data yang kami bicarakan bisa dilihat dengan baik," tutup Ahok.

Sebelumnya, pada saat debat berlangsung Anies mengatakan bahwa tingginya IPM di Jakarta bukanlah hal yang aneh. Karena Jakarta adalah ibu kota negara. "Yang selalu dibanggakan Indeks Pembangunan Manusia, IPM. Ya nggak aneh, karena Jakarta ibu kota. Yang aneh adalah pertumbuhannya paling lambat. Yang penting itu tumbuh atau tidak," kata Anies.

Anies lantas mengkritik pernyataan Ahok yang menyatakan reklamasi merupakan 'warisan' era Pak Harto. Menurut Anies, tidak semua hal di masa lalu harus dilanjutkan. "Kalau bicara masa lalu, korupsi kan dari masa lalu. Apa semua masa lalu harus diteruskan," kata Anies.