Ahok soal makam fiktif: Harusnya siapa datang, siapa yang dapat
Merdeka.com - Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menemukan ratusan makam fiktif di sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU). Dikatakan makam fiktif karena ternyata tak ada jasad di dalamnya. Temuan makam fiktif ini mengindikasikan praktik suap di TPU terpelihara subur sejak lama.
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengaku beberapa PNS yang diduga menerima suap banyak yang telah meninggal. Tak hanya itu, mereka juga sudah ada yang dipecat.
"Kan sudah digeser lama, ada yang kita pensiunkan dan ada beberapa yang sudah meninggal. Kepala dinas yang baru juga ada rekomendasi mau pecat orang," kata Basuki alias Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (2/8).
-
Siapa saja yang dipecat selain Jokowi? Selain Jokowi, Gibran, dan Bobby, terdapat 27 kader lain yang juga menerima sanksi berupa pemecatan. Keputusan ini menunjukkan bahwa tindakan tegas diambil terhadap semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran.
-
Siapa yang pamit dari jabatannya? Momen perpisahan usai menjabat selama lima tahun dibagikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.Pria yang kerap disapa Kang Uu ini terlihat melakukan kegiatan botram bareng warga di pedesaan Sukabumi, Jawa Barat.
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu tidak ingat jumlah PNS yang direkomendasikan untuk dipecat oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djaffar Muchlisin. Lebih lanjut Ahok menuturkan, makam fiktif tersebut menimbulkan ketidakadilan. Sebab, hanya orang-orang yang berduit saja yang bisa mendapatkan makam di lokasi strategis.
"Yang punya duit bisa di posisi yang enak. Yang enggak punya duit dibuang ke mana? Harusnya adil kan, siapa yang datang siapa yang dapat," tambah Ahok.
Ahok menambahkan bila perlu penempatan itu diundi agar tidak diberikan tempat sembarangan hanya karena tak memiliki uang lebih untuk membayar.
"Bila perlu diundi. Kamu juga enggak mau kan orangtua kamu atau siapa yang meninggal ditaruh di nomor yang sembarangan. Harusnya diundi kan," ujar Ahok.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaDi hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya“Sekarang Pak Ahok sudah di luar pemerintahan, dia bilang bu minta tugas, saya bilang sudah ada tugasnya,” jelas Megawati
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, Gubernur Jakarta harus dapat membuktikkan asal usul harta yang dimilikinya
Baca Selengkapnya