Ahok tidak terima APBD DKI Jakarta 2015 dipotong Kemendagri
Merdeka.com - Kementerian Dalam Negeri tidak menerima pengajuan pagu anggaran APBD DKI Jakarta 2015, Rp 72,9 triliun. Anggaran tersebut dipangkas menjadi Rp 69,29 triliun. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tidak terima atas keputusan tersebut.
Basuki atau akrab disapa Ahok mengatakan, keputusan tersebut di luar logika konstitusi. Karena tidak pernah ada hukum yang memperbolehkan memotong anggaran sebagai sanksi dari telatnya APBD.
Ahok berdalih, APBD molor bukan pada zamannya saja terjadi tapi sejak DKI Jakarta dipimpin Sutiyoso. Namun, kata Ahok, tidak pernah terjadi pemotongan.
-
Kenapa DPR setuju tambah anggaran Kemensos? Dukungan wakil rakyat tidak lepas dari berbagai upaya nyata pengentasan kemiskinan dan masalah sosial lainnya melalui program unggulan dan respon cepat.
-
Mengapa KKP mengajukan anggaran tambahan? Jika disetujui, anggaran KKP pada tahun depan mencapai Rp 7,62 triliun, meningkat dari anggaran sebelumnya sebesar Rp 6,9 triliun.
-
Bagaimana Pemprov DKI menutup kerugian MRT? 'Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi,' kata Jokowi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Apa solusi Pemprov DKI menutup kerugian LRT? Begitu juga dengan moda Lintas Raya terpadu (LRT) Jakarta yang dikalkulasikan menimbulkan kerugian bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jokowi menilai sistem jalan berbayar elektronik atau 'electronic road pricing' (ERP) dapat menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat menutup kerugian tersebut.
"Nah itu yang saya mau protes. Dari zaman Bang Yos, APBD DKI sudah bermasalah kok. Saya belum pernah dengar telat tiga bulan. Lalu (anggaran) 12 bulan dibagi uangnya dan hanya boleh dipakai untuk jatah tinggal 9 bulan. Itu adalah nalar di luar konstitusi," tegas Ahok di sela kunjungannya memantau Ujian Nasional di SMA Santa Ursula, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (13/4).
Seperti diketahui, Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Reydonnyzar Moenek, mengambil keputusan pemangkasan ini karena khawatir besarnya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA). Menurut mantan politisi Gerindra ini, alasan tersebut tidak masuk akal.
Karena berdasarkan Undang-undang, Kemendagri seharusnya mengesahkan APBD DKI Jakarta dengan nilai pagu tahun anggaran sebelumnya, 2014 sebesar Rp 72,9 triliun. Karena tidak tercapai kesepakatan antara eksekutif dan legislatif atas RAPBD DKI Jakarta 2015, Rp 73,08 triliun.
"Kenapa duitnya takut tidak terpakai, justru itu menurut saya lucu. UU mengatur bahwa menggunakan Pergub itu menggunakan pagu APBD tahun sebelumnya, bukan pagu belanja plus PMP," jelasnya.
Namun, suami Veronica Tan ini menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Sebab menurutnya, tidak masuk akal jika harus ada pemotongan anggaran untuk penggunaan 3-4 bulan.
"Kalau Mendagri memang lebih mendengar Dirjen Keuangan Daerah ya saya harus ikut. Tapi bagi saya tidak masuk akal dan logika," tutup Ahok.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana belanja daerah tersebut terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.
Baca SelengkapnyaAPBDP 2023 terdiri dari Pendapatan Daerah yang diproyeksikan mencapai Rp70,63 triliun.
Baca SelengkapnyaAnggaran Provinsi Sulawesi Selatan mengalami defisit hingga Rp1,5 triliun.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR RI menggelar rapat kerja dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaAnggaran pembangunan IKN yang dialokasikan pada APBN 2025 hanya sebesar Rp143,2 miliar. Turun drastis dari APBN 2024.
Baca SelengkapnyaBambang mengaku anggaran Badan Otorita Ibu Kota Nusantara tahun 2024 diblokir Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaAnies merasa tak perlu memberikan penilaian terkait Pemprov DKI.
Baca SelengkapnyaPenggunaan anggaran tersebut harus tetap dilakukan secara hati-hati seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSebelum menyepakati besaran APBD DKI Jakarta 2025, para pimpinan komisi menyampaikan rekomendasi dan usulan hasil dari konsultasi dengan tiap komisi.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.
Baca SelengkapnyaPermintaan dana insentif itu disampaikan tersangka secara langsung dan ASN dilarang membahasnya.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca Selengkapnya