Ahok: Tinggal tanda tangan dan pecat pecat, pusing amat!
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih kebobolan dalam penggunaan APBD DKI 2014. Terbukti dengan adanya beberapa dinas bermain curang. Pelaksana tugas Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tidak akan menahan diri lagi untuk menindak tegas anak buahnya.
Ahok menegaskan, akan memecat para pejabat Pemprov DKI Jakarta yang masih melakukan kecurangan. Karena telah memiliki wewenang atas birokrasi, Ahok tidak akan marah-marah seperti sebelumnya.
"Sudah keterlaluan. Dua tahun ini mereka anggap saya ini macan ompong. Saya enggak mau marah-marah lagi, karena sekarang pedang saya juga sudah saya simpan. Kata pepatah kuno, lidah lebih tajam dari pedang, itulah saya sekarang. Tinggal tanda tangan dan pecat pecat, pusing amat!" katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/11).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
Sebagai salah satu langkah awal, mantan Bupati Belitung Timur ini melakukan penggantian kepala Badan Pengawas Keuangan Daerah (BPKD). "Kita sudah ganti kepala BPKD yang baru, kita harapkan bisa lebih cepat untuk lakukan reformasi ini," ujarnya.
Ahok menegaskan, selama ini banyak pegawai di dinas-dinas yang juga korupsi, misalnya di dinas pajak. Dia mengancam akan memotong tunjangan dinas pajak yang dikenal paling tinggi di antara dinas lainnya.
"Pak Presiden dalam rakornas sudah kasih arahan lewat Kapolri dan Mendagri, bahwa kita tidak ada toleransi lagi jika pajak dipermainkan. Jadi kita akan minta polisi, kita akan kriminalkan," tutupnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaAsep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca Selengkapnya