Ahok tolak beri uang kerahiman ke warga gusuran Kampung Pulo
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan pihaknya tak akan memberi uang kerahiman kepada warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, yang pemukimannya dibongkar dan warganya akan direlokasi ke unit-unit rusun di rusunawa Jatinegara Barat. Menurut Ahok, permintaan uang kerohiman itu tak layak, karena selama ini mereka menduduki itu tanah Pemprov DKI yang diperuntukkan untuk jalan inspeksi di bantaran sungai.
"Saya sudah tegaskan, sekarang yang 527 kavling di sana, kalau bukan tanahnya mereka, ya mereka harus tinggal di rusun. Tidak ada ganti uang kerahiman apa pun," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/8).
Untuk memastikannya, Ahok bahkan menantang warga Kampung Pulo untuk membuktikan sertifikat resmi kepemilikan lahan mereka tersebut. Bahkan, dirinya berjanji akan mengganti rugi per 1,5 kali lahan mereka dengan unit rusun.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
Dirinya mengaku, ada beberapa warga yang memperlihatkan sertifikat lahan yang mereka miliki kepadanya. Di dalamnya, justru terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa pembelian lahan di atas lahan negara.
"Mereka ngotot punya sertifikat, saya bilang, 'Mana sertifikatnya?' Mereka tunjukkan akta jual beli, tulisannya, 'akta jual beli bangunan di atas lahan pemerintah'," ujar Ahok.
Ahok mengaku yakin jika sebagian warga sudah setuju untuk direlokasi ke rusunawa. Namun, dirinya mensinyalir masih ada segelintir oknum yang memanfaatkan situasi, dan mempengaruhi warga untuk menolak direlokasi.
"Kami kan sudah bangun rusun di kantor bekas Sudin Pekerjaan Umum. Tapi ada sebagian warga enggak mau. Kalau enggak mau, ya tetap kami gusur rumahnya," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, proses ganti rugi terhadap lahan itu jadi syarat agar tidak terjadi konflik. Dengan begitu, pihaknya baru bisa mengeluarkan sertifikat.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tengah menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaMereka menolak keras penggusuran Pulau Rempang. Mereka juga menuntut pemerintah agar menghentikan praktik perampasan tanah terhadap warga Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, secara prinsip dasarnya pembangunan tentu harus berjalan dengan baik. Namun, katanya, warga juga harus mendapatkan keadilan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyindir penggusuran di Jakarta yang terjadi di era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Baca Selengkapnya