Ahok tuding Fitra ditunggangi parpol yang takut kalah di 2014
Merdeka.com - Beberapa hari yang lalu LSM Fitra merilis anggaran yang dipergunakan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk blusukan sebesar Rp 26,6 Miliar.
Namun, anggaran tersebut dibantah oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok balik menuding Fitra memiliki kepentingan yang ditumpangi partai politik tertentu. Partai politik tersebut kalah saing pada Pemilu 2014 nanti.
"Jadi menurut saya Fitra ini ada maksud apa gitu loh. Ingin membangun kesan. Terus ada partai politik yang masuk, seolah-olah enggak boleh blusukan habisin duit begitu banyak. Ini kalian takut ya sama Pak Jokowi yang blusukan ya? Mungkin enggak bisa nyontek kali gaya blusukan Pak Jokowi. Jadi saingan 2014 jangan begitu caranya dong," ungkap Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/7).
-
Dimana Jokowi blusukan? Saat melakukan kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu menyempatkan diri untuk blusukan ke pasar tradisonal
-
Kenapa anak buah Jokowi minta tambah anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permintaan itu disampaikan dalam rapat kerja kementerian dan lembaga dengan DPR. Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa makna blusukan Jokowi dan Ganjar? 'Blusukan ini merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat,' imbuh Hasto.
-
Kenapa Jokowi blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
Politisi Gerindra ini mengatakan Fitra seolah-olah memberi kesan kepemimpinan Fauzi Bowo lebih hemat dibanding Jokowi. Padahal, menurut Ahok era dulu (Foke) APBD tidak pernah transparansi dipampang di website atau poster seperti sekarang ini.
Menurut Ahok biaya blusukan tersebut masuk dalam dana operasional sebesar Rp 26,6 miliar. Komposisi pembagian dana tersebut Jokowi 60 persen dan Ahok 40 persen dari Rp 26,6 miliar yang telah dikurangi Rp 900 juta untuk diserahkan ke Biro Kepala Daerah (KDH) sebagai uang makan staf, ajudan dan sumbangan-sumbangan.
"Mana ada APBD yang dibuka habis? Fitra kemana saja dulu? Kok enggak ngerti? Bukan temuan, kami yang ngajarin kamu supaya lebih pinter. Saya suruh buka, buat coba cek, mana yang dimark up? Kasih tahu. ini sudah politik. Fitra sudah main politik," terangnya.
Menurutnya, partai politik harusnya tidak usah risau karena Jokowi tidak ingin jadi Presiden. Sebab, atasannya tersebut tidak pernah mengajaknya bicara soal Capres.
"Enggak usah takutlah. Pak Jokowi enggak pengen jadi presiden kok. Takut banget gituloh. Pak Jokowi itu enggak pernah ngomongin soal capres. Tapi kok orang pada takut? Saya bingung. Saya membaca, ini ketakutan gaya blusukan Pak Jokowi mungkin capres lain enggak bisa nyontek. Pak Jokowi kan emang gaya hidupnya begitu. Saya saja enggak bisa nyontek," bebernya.
Ahok mengaku Jokowi saat ini pusing karena memikirkan Jakarta, terutama memikirkan program KJP dan KJS. Sehingga, tidak ada niat sedikit pun untuk maju Capres.
"Mikir Jakarta saja sudah pusing. Kita mikirin KJS, KJP sudah pusing kita," tandasnya.
Fitra sendiri mengklaim datanya valid. Mereka siap jika ditantang membuktikan data-data soal blusukan Jokowi dan Ahok. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hengkangnya Ahok dari Pertamina karena akan fokus berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud dalam pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pada 25 November 2019.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok bicara keras soal dukungannya di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaHasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.
Baca Selengkapnya