Ahok Unggul Menata PKL dan Aduan Warga, Anies Dianggap Tepat Kelola Monas dan Banjir
Merdeka.com - Lembaga Survei Populi merilis hasil survei jelang dua tahun kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Survei ini juga membandingkan kinerja Anies Baswedan dengan Gubernur DKI Jakarta di era sebelumnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok.
Kuesioner dibagi menjadi dua jenis. Yang pertama (eksperimen) bertuliskan nama gubernur dan program kerja. Sedangkan kuesioner kedua (kontrol) hanya berisikan program kerja.
Peneliti Populi, Jefri Ardiansyah mengatakan, sebagian besar masyarakat lebih setuju dengan cara pengelolaan Monas dan banjir di Jakarta oleh Anies Baswedan dibanding Ahok.
-
Apa itu kuesioner? Kuesioner adalah sebuah instrumen penelitian yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari responden.
-
Apa tujuan utama dari kuesioner? Kuesioner adalah instrumen penelitian yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden.
-
Kapan kuesioner digunakan? Kuesioner dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti penelitian kuantitatif atau kualitatif, survei kepuasan pelanggan, evaluasi kinerja, dan lain-lain.
-
Dimana saja kuesioner dapat diterapkan? Kuesioner dapat dianggap sebagai wawancara tertulis. Cara ini dapat dilakukan dengan tatap muka, melalui telepon, komputer atau bahkan pos.
-
Bagaimana cara membuat kuesioner yang efektif? Tujuan penyusunan kuesioner adalah guna memperbaiki bagian-bagian yang kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden.
-
Bagaimana peneliti membagi subjek dalam percobaan? Untuk melakukan percobaan, para ilmuwan UGR bekerja dengan sampel sebanyak 86 subjek yang dibagi menjadi dua kelompok.
"Di era Anies, area Monas dapat digunakan untuk acara pendidikan, sosial, budaya dan keagamaan (kuisioner eskperimen). Area Monas boleh digunakan untuk acara pendidikan, sosial, budaya dan keagamaan (kuisioner kontrol)," ujar Jefri melalui sebuah rilis survei yang diterima Liputan6.com, Senin (14/10).
Sebanyak 90,7 persen responden di kuisioner eksperimen setuju dengan kebijakan Anies terkait area Monas yang bisa digunakan untuk berbagai kepentingan acara. Sedangkan untuk kuisioner koontrol, sebesar 88,0 persen setuju.
Kepuasan ini berbanding agak jauh dengan era Ahok. Di mana area Monas tidak dapat digunakan untuk acara pendidikan, sosial, budaya dan keagamaan karena termasuk zona netral. Di kuisioner eksperimen, hanya 58,0 persen setuju dengan kebijakan Ahok. Sedangkan di kuisioner kontrol sebanyak 48,3 persen.
Begitu juga dengan soal penanggulangan banjir, Anies dinilai lebih unggul daripada Ahok. Yakni dengan perbandingan Anies 52% dan Ahok 37% dalam pertanyaan eksperimen.
Namun dalam pertanyaan kontrol, di mana nama gubernur tidak disebut dan hanya metode kebijakannya, sebanyak 50,7 persen justru setuju dengan cara Ahok yang melakukan pelebaran sungai dan betonisasi dengan resiko penggusuran lebih rendah. Sedangkan 35,7 persen setuju dengan cara Anies yang melakukan pelebaran sungai dan penanaman pohon dengan resiko penggusuran lebih tinggi.
Ahok Unggul Menata PKL dan Aduan Warga
Meski Anies unggul di kebijakan akan Monas dan penanggungulangan banjir, Ahok masih lebih unggul soal penataan PKL dan pengaduan masyarakat di Balai Kota. Jefri mengatakan, cara penataan PKL di era Ahok dirasa lebih tepat dibanding dengan cara Anies.
"Di era Ahok penataan pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang dilakukan dengan melarang penggunaan trotoar dan jalan untuk berjualan dan merelokasi PKL ke Blok G, sedangkan di era Anies Baswedan penataan PKL Tanah Abang dilakukan dengan memperbolehkan PKL berjualan di trotoar dan jalan serta membangun skybridge untuk PKL berjualan," ucap Jefri.
Hasilnya, sebanyak 48,7 persen setuju dengan kebijakan Ahok, dan 45,7 persen setuju dengan kebijakan Anies dalam kuisioner eksperimen. Namun, saat pertanyaan diubah dengan tidak menyebutkan nama dari gubernur yang mempunyai kebijakan (kuisioner kontrol), kebijakan Ahok menang telak.
Yakni, sebanyak 63,3 persen setuju dengan kebijakan pelarang penggunaan jalan atau trotoar untuk berjualan dan merelokasi PKL ke Blok G, sedangkan 25,7 persen setuju dengan mengizinkan PKL berjualan di trotoar atau jalan dan membangun skybridge.
Soal pengaduan di Balai Kota, Ahok jugalah menang telak. Sebanyak 63,0 persen responden setuju bahwa cara Ahok yang langsung menjawab dan merespon langsung aduan di Balai Kota lebih baik dari cara Anies, di mana aduan warga diterima dan direspon hanya oleh Dinas terkait. Hanya 27,3 persen responden setuju dengan kebijakan pengaduan Balai Kota yang dilakukan Anies.
"Dalam model eksperimental ditemukan bahwa secara rasional dengan pertanyaan kontrol menunjukan bahwa program Ahok dianggap lebih baik dari program Anies oleh warga Jakarta," kata Jefri.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies tidak pernah melakukan hal itu saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, Ahok merupakan sosok yang tegas dan berani dalam mengambil suatu kebijakan.
Baca Selengkapnya"Pelayanan publik di Jakarta yang disampaikan Pak Anies yaitu 'JAKI' sebelumnya sudah dijalankan oleh Pak Ahok yakni: Qlue, ganti nama saja," kata Ima.
Baca SelengkapnyaMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut, pembangunan IKN sudah mencapai 26 persen.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca SelengkapnyaSalah satu kesamaan visi dan misi Anies dengan yang disampaikan Pramono antara lain bekerja dimana saja.
Baca SelengkapnyaCalon gubernur Jakarta nomor urut tiga Pramono Anung berupaya membangun Jakarta dengan melanjutkan hal baik yang telah dicapai oleh gubernur sebelumnya.
Baca SelengkapnyaArah dukungan politik dari Anies Baswedan dan relawannya, bisa menjadi penentu pemenang Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, rumusan Solusi untuk persoalan yang dihadapi oleh masyarakat merupakan substansi adanya Pemilihan Kepala Daerah.
Baca Selengkapnya