Ahok usul koruptor tak diberi remisi dan dimiskinkan
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tak setuju dengan pemberian remisi bagi para narapidana korupsi dan narkoba pada hari kemerdekaan. Dirinya menilai, hukuman seumur hidup tentunya lebih baik dibandingkan dengan hukuman mati bagi mereka.
Ahok menambahkan jika tersangka dan keluarganya ikut menikmati hasil korupsi tersebut, maka harus dimiskinkan dan dirampas hartanya oleh negara.
"Sebetulnya saya tidak setuju dengan hukuman mati. Saya lebih setuju kalau yang narkoba itu dihukum seumur hidup dan tidak diberi remisi," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/8).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa saja bentuk sanksi hukum? Saknsi yang dilakukan dari norma hukum bersifat tegas serta nyata, bisa berupa denda dengan nominal tertentu hingga penjara dalam waktu tertentu pula.
"Kalau korupsi langsung dimiskinkan, dirampas semua hartanya. Kalau hukuman mati kan ada yang bilang, biar lah hukuman mati yang penting keluarga saya kaya," katanya menambahkan.
Selain itu, Ahok juga menyayangkan lemahnya sistem pengawasan di berbagai lapas dan rutan yang ada di Indonesia. Bahkan dirinya mengaku tahu, bahwa sampai saat ini masih banyak narapidana yang menggunakan fasilitas terlarang di penjara, seperti telepon dan berpesta.
"Hukum mati ditinggal, sedih sebentar. Di penjara masih bisa pesta, masukin cewek dan sebagainya. Dapat remisi, pindah ke penjara-penjara lain dipotong lagi," pungkasnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahaja Purnama, atau biasa disapa Ahok tak setuju jika koruptor dihukum mati. Alasannya, hukuman mati para koruptor tidak akan menyelesaikan masalah.
Baca SelengkapnyaAhok lebih memilih koruptor dimiskinkan dan dihukum penjara seumur hidup
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaAhok meminta pandangan Todung agar generasi muda tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi
Baca SelengkapnyaDi hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaAnies bicara bagaimana korupsi terjadi. Kasus-kasus yang ditangani KPK kebanyakan karena didorong oleh keserakahan.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, mengirim koruptor ke Nusakambangan bukan cara efekif untuk memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaMahfud menjelaskan dalam Undang-Undang yang saat ini bisa saja menerapkan hukuman mati bagi koruptor.
Baca SelengkapnyaPelaku narkoba tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaAhok telah diusulkan oleh DPD PDIP DKI ke DPP PDIP untuk diusung maju sebagai calon Gubernur Jakarta.
Baca Selengkapnya