Ahok vs Anies memanas, adu pendapat soal kualitas pendidikan di DKI
Merdeka.com - Soal pengelolaan pendidikan di DKI Jakarta menjadi salah satu persoalan yang disoroti dan menjadi tema hangat di Pilgub DKI 2017. Adalah Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra Anies Baswedan yang mengkritisi akan masih rendahnya tingkat pendidikan di Ibu Kota. Padahal anggaran yang cukup besar, di mana satu siswa mendapatkan anggaran mencapai Rp 6 juta per tahun.
Anies mengatakan, pengelolaan pendidikan di Jakarta masih belum maksimal. Terbukti dengan masih kalahnya kualitas pendidikan di Jakarta bila dibandingkan dengan Yogyakarta yang notabenenya anggarannya lebih rendah.
"DKI beri subsidi pendidikan 6 juta per anak, Yogyakarta hanya 500 ribu, tapi pendidikannya lebih maju," kata Anies saat tes kesehatan di RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat.
-
Mengapa Anies menekankan pentingnya perubahan? 'Sinar matahari itu malah membangkitkan semangat bapak dan ibu. Izinkan pada kesempatan ini sekalian kita mendorong perubahan.' Dalam orasinya, Anies menanyakan kepada kader PKS apakah tegang saat hendak masuk ke pasar. 'Ibu-ibu kalau ke pasar tegang tidak? Kenapa tegang? Harganya mahal,' tuturnya.
-
Bagaimana Anies ingin mewujudkan perubahan? 'Bagi semuanya siap untuk kerja bersama, siap untuk menjangkau semua, siap untuk mendatangi tetangga, siap mendatangi keluarga kerjakan sekarang. Supaya Insya Allah 14 Februari Republik Indonesia akan menyaksikan perubahan,' kata Anies memungkasi.
-
Apa yang dibutuhkan Jakarta untuk jadi kota global? 'Jakarta memerlukan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan anggaran kurang lebih Rp600 triliun,' kata Heru dalam sambutannya di acara Jakarta Investment Festival (JIF) di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024).
-
Kenapa Anies lebih fokus pada jalan dan kelas rusak? Anies menilai dana yang dipakai untuk membangun IKN akan sangat bermanfaat ketika dipakai untuk membangun ruang kelas hingga jalan rusak di Kalimantan.
-
Siapa yang mendukung gagasan Anies tentang pembangunan? 'Mungkin kita bangga dengan sebuah kota terbangun di pulau kita, tapi akankah kebanggaan itu mengubah nasib kita? Bereskan kebutuhan dasar, bereskan hal-hal yang fundamental, dari situ Kalimantan akan maju, rakyatnya akan sejahtera,' kata Anies menambahkan.
-
Apa janji Pramono Anung untuk siswa di Jakarta? Pramono menjanjikan memberikan sarapan gratis untuk siswa di Jakarta.
Mantan Rektor Paramadina ini menegaskan, pengelolaan pendidikan di Jakarta tidak hanya mengacu terhadap pembangunan fisik. Namun, nilai-nilai non-fisik seperti budaya juga harus tumbuh secara simultan dengan adanya infrastruktur.
"Kita ingin Jakarta harus sama dengan kota Metropolitan dunia, hari ini belum terjadi," tegas Anies.
"Para ibu antarkan anak ke sekolah. Guru baik. Kita ini menuju Jakarta lebih baik," tutup mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki pandangan berbeda dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan soal pendidikan Jakarta. Menurut Basuki alias Ahok, tidak mudah membandingkan kualitas pendidikan Yogyakarta dengan Ibu Kota.
"Jadi, anda mau nilai dari mana? Kalau anda mengatakan, Jakarta pasti kalah sama Yogya, betul. Gurunya kalah, mentalnya. Tapi, kalau prestasi juaranya, wah Jakarta lebih banyak. Sekolah swasta banyak. Tapi, kalau sekolah negeri, betul tidak agak kacau Jakarta? Benar," kata Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (27/9).
Ahok mengklaim bila Jakarta telah banyak memenangkan juara olimpiade dan kejuaraan pendidikan lainnya. Salah satu faktornya adalah karena Ibu Kota memiliki banyak sekali sekolah swasta.
"Kamu kalau bicara kejuaraan internasional olimpiade yang juara-juara kebanyakan dari mana? Jakarta. Kenapa? Karena Jakarta banyak sekolah swasta yang baik. Kalau bicara mutu guru, Jakarta kalah sama Yogya," ucap Ahok.
Menurut Ahok, sekolah negeri di Jakarta setidaknya ada sekitar 2000-an. Salah satu yang menjadi penghambat adalah lambatnya pembangunan sebab banyak kontraktor abal-abal.
"Ini kan lagi kita sikat-sikatin nih. Lagi gugat saya lagi ke pengadilan, kurang ngajar tidak tuh. Lagi gugat saya perdata nih, karena saya konsolidasi. Sama tujuh kontraktor," jelas Ahok.
Bekas Politikus Gerindra ini tetap berpandangan, Jakarta lebih unggul dibandingkan Yogyakarta. Terutama untuk lamanya partisipasi anak sekolah, terlebih masa wajib sekolah di Ibu Kota 10 tahun, sedang di kota gudeg tidak demikian.
"Sekarang kamu lihat angka putus sekolah anak SMA di Yogya, sudah sampai 13 persen. Di Jakarta berapa persen? O,4 persen. Kenapa? Karena Kartu Jakarta Pintar (KJP) jalan. Nanti kalau yang kuliah dikasih Rp 18 juta lagi, itu bisa di atas sepuluh tahun nanti orang Jakarta," tandasnya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dalam APBD DKI 2016 sebesar Rp 2,5 triliun untuk Kartu Jakarta Pintar (KJP). Di mana program peninggalan Joko Widodo ini masih terus dilanjutkan oleh Ahok saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
KJP merupakan program Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan subsidi pendidikan. Namun, dana ini tidak hanya diberikan sebagai uang gedung atau masuk sekolah, tetapi juga dapat digunakan untuk membeli buku dan perlengkapan lainnya.
Gara-gara soal kualitas pendidikan di DKI Jakarta ini, Ahok dan Anies perang pendapat di media. Hubungan keduanya memanas. Namun demikian yang harus dicatat, upaya peningkatan kualitas pendidikan dan manfaat utamanya adalah warga DKI Jakarta sendiri khususnya yang bisa merasakan.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menilai kesuksesan pendidikan ditentukan oleh guru yang berkualitas, bukan kurikulum yang diotak-atik.
Baca SelengkapnyaSoal kemampuannya bertutur kata, Anies menyebut hal itu anugerah dari Tuhan.
Baca SelengkapnyaBagi Anies di kalimantan sendiri juga tidak ada jaminan bebas dari masalah.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin akan menyampaikan gagasan dalam pertarungan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDia menerangkan, bahwa niatannya dirinya lebih untuk mengembangkan 40 kota selevel Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan, Indonesia hari ini membutuhkan pemerataan pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaDebat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024 digelar di Auditorium Menara Bank Mega Kompleks Transmedia, Jakarta, pada Rabu (16/10).
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan menyatakan ketimpangan sangat nyata ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi.
Baca SelengkapnyaAnies menilai IKN hanya menguntungkan pegawai pemerintah
Baca SelengkapnyaAnies menilai langkah pemerintah membangun IKN tidak tepat.
Baca SelengkapnyaAnies memberi tanggapan seusai ditanya seberapa besar prospek pembangunan IKN untuk Indonesia.
Baca Selengkapnya