Ahok vs DPRD DKI, rakyat lama-lama capek
Merdeka.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai kisruh DPRD DKI dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terjadi akibat partai politik tidak menjadi corong aspirasi rakyat. Apalagi anggota DPRD DKI lebih mementingkan urusan pribadi dan kelompoknya.
"Parpol yang wujudnya DPRD tidak berfungsi, misalnya DPRD lebih cepat berproses melakukan angket pada Ahok daripada menyelamatkan dana Rp 12,1 triliun," kata Ray Rangkuti di Resto D'Consulate Jakarta, Kamis (12/3).
Menurutnya, masyarakat akan muak dengan drama di DPRD DKI yang membohongi nalar sehat terkait dana siluman. Warga Jakarta bakal lebih mendukung Ahok yang berusaha menyelamatkan uang rakyat.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Siapa yang melipat surat suara DPRD DKI? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar.
-
Siapa yang terpilih jadi anggota DPRD? Fadel Islami merintis karir politiknya sejak tahun 2021.
-
Siapa yang terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta Dapil 5? Fatimah Tania Nadira Alatas adalah anggota DPRD DKI Jakarta terpilih dari dapil 5, yang mencakup Kecamatan Duren Sawit, Kecamatan Jatinegara, dan Kecamatan Kramatjati.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Rakyat lama-lama capek, koruptor terus dimaafkan. Siapa pun kepala daerah yang mengusung akuntabilitas dan transparansi akan didukung beramai-ramai sekali pun ditimpa berbagai isu," terang dia.
Lanjut dia, gaya Ahok yang dianggap temperamental itu hanya serangan lawan politiknya. Isu itu diembuskan karena tidak ada celah untuk menjatuhkan Ahok.
"Gaya-gaya Ahok itu biasa-biasa saja, ketika berbicara dengan notasi tinggi itu gaya bukan pemarah. Ini dianggap bahasa arogan karena tidak ada lagi bahan untuk menyerang Ahok," pungkas dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penceramah kondang Dasad Latif sentil anggota DPR yang terkadang bersikap lebih hebat.
Baca SelengkapnyaApdesi Kabupaten Tangerang menyebut pilkada lewat Parpol hanya membuat kades melayani kepentingan parpol.
Baca SelengkapnyaMahfud MD kesal dengan langkah Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ngebut bahas RUU Pilkada setelah adanya putusan MK
Baca SelengkapnyaBintang Emon merasa dianggap tolol karena langkah-langkah akrobat DPR yang begitu cepat ingin mengubah putusan MK soal Pilkada.
Baca SelengkapnyaMenanggapi hal ini, fraksi PDIP berkomitmen akan terus berjuang dan memastikan demokrasi di Indonesia tetap berjalan
Baca SelengkapnyaThomas Lembong ikut dalam barisan unjuk rasa #KawalputusanMK di Gedung DPR
Baca SelengkapnyaWalhi DKI Jakarta menyoroti adanya dewan kawasan aglomerasi dalam RUU DKJ
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga mengkritik keras langkah kilat DPR
Baca SelengkapnyaDi media sosial X ramai warganet agar mengawal keputusan MK.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, sikap Partai Demokrat ialah bersama rakyat.
Baca SelengkapnyaBarikade besi polisi tersebut berjarak sekitar 10 meter di bagian dalam gerbang yang roboh.
Baca SelengkapnyaAnies menjawab, bahwa saat ini partai politik tengah memutuskan diantara dua pilihan.
Baca Selengkapnya