Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok: Warga apartemen GCM jangan mau diprovokasi orang luar

Ahok: Warga apartemen GCM jangan mau diprovokasi orang luar Ahok pulang kampung. ©2013 Merdeka.com/Nurul

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menyatakan Rapat Umum Luar Biasa (RULB) yang digelar Forum Komunikasi Warga Graha Cempaka Mas (FK-WGCM) Jumat (20/9) lalu adalah tidak sah. Pasalnya, selain tidak memenuhi prosedur, jumlah peserta yang hadir dalam rapat tersebut tidak mencapai kuorum.

"Keputusan yang diambil dari jumlah peserta tidak memenuhi kuorum, maka tidak bisa disahkan oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta selaku pembina yang menangani masalah ini," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (23/9).

Mantan Bupati Belitung Timur ini menilai, keputusan warga apartemen GCM pada pelaksanaan RULB melanggar aturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak bisa disahkan.

"Mereka (FK-WGCM) tidak bisa memaksakan kehendak. Jangan main desak-mendesak dong, kami pasti tolak. Saya ingatkan warga agar tidak memaksakan kehendak. Kalau begitu caranya, pendukung Pak Foke bisa juga melengserkan saya dari jabatan Wakil Gubernur DKI," jelas Ahok.

Oleh karena itu, Ahok meminta warga apartemen yang turut bergabung dalam FK-WGCM agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak luar. Dan ngotot memaksakan kehendak untuk melengserkan pengurus PPRS yang sah melalui cara yang tidak konstitusional.

"Kalau tetap ngotot, nanti warga akan nyesel dan rugi sendiri. Jangan biarkan orang luar ikut campur dalam masalah ini. Pengurus PPRS baru dari hasil rapat tidak ikut menderita. Banyak kasus serupa terkait pengelolaan apartemen yang diambil alih oleh warga, tapi malahan bangkrut. Areal parkir disewakan menjadi kos untuk menutupi biaya operasional. Ini tidak bisa dibiarkan dan warga mesti melihat persoalan ini secara jernih," terang Ahok.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Yonathan Pasodung menegaskan, pihaknya memang tidak hadir dalam rapat yang digelar Forum Komunikasi Warga Graha Cempaka Mas (FK-WGCM), Jumat (20/9) pekan kemarin. FK-WGCM dipimpin oleh mantan Jenderal Saurip Kadi yang bukanlah warga GCM.

"Ya memang nggak harus datang kan," ujar Yonathan di Jakarta, Senin (23/9).

Ia menambahkan, posisi Dinas Perumahan tetap pada jalurnya sebagai mediator dan tidak berpihak pada salah satu kelompok.

Sekadar diketahui, RULB FK-WGCM yang digelar Jumat (20/9) pekan lalu tidak kuorum dan sedikit ricuh. Sejumlah anggota FK-WGCM mengusir Ketua RW dan pengurus Perhimpunan Pengurus Rumah Susun (PPRS) GCM yang sah.

Jumlah warga yang datang untuk memilih pengurus PPRS tandingan tersebut hanya sekitar 100 orang. Sementara, jumlah warga GCM keseluruhan mencapai 900 Kepala Keluarga (KK). RULB tersebut juga tidak dihadiri perwakilan dari Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!

Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!

Baca Selengkapnya
Ahok Kritik Penonaktifan NIK Warga Jakarta Tak Sesuai Domisili, Begini Jawaban Heru Budi
Ahok Kritik Penonaktifan NIK Warga Jakarta Tak Sesuai Domisili, Begini Jawaban Heru Budi

Respons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Kritik Kebijakan Penonaktifan NIK KTP Jakarta Bikin Repot Banyak Orang
VIDEO: Ahok Kritik Kebijakan Penonaktifan NIK KTP Jakarta Bikin Repot Banyak Orang

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP

Baca Selengkapnya
VIDEO: Curhat Berapi-Api Warga Kampung Bayam Hingga Peluk dan Cium Anies Baswedan
VIDEO: Curhat Berapi-Api Warga Kampung Bayam Hingga Peluk dan Cium Anies Baswedan

Warga Kampung Bayam curhat di depan Calon Presiden Anies Baswedan. Dengan nada tinggi pria itu mengaku tengah dikriminalisasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Ungkap Sosok Ahok: Semoga Tak Ada yang Tersinggung
VIDEO: Ganjar Ungkap Sosok Ahok: Semoga Tak Ada yang Tersinggung

Ganjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik

Baca Selengkapnya
Ini Penjelasan Ketua Umum AMPG Soal Kericuhan Diskusi yang Mengatasnamakan GMPG
Ini Penjelasan Ketua Umum AMPG Soal Kericuhan Diskusi yang Mengatasnamakan GMPG

Menurut Ilham, GMPG tidak dikenal dalam Partai Golkar. Ilham mengaku baru pertama kali mendengar ada GMPG.

Baca Selengkapnya
Respons AHY soal Kabar Otorita IKN Ultimatum Warga Pemaluan Bongkar Rumah
Respons AHY soal Kabar Otorita IKN Ultimatum Warga Pemaluan Bongkar Rumah

Permintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.

Baca Selengkapnya
Diskusi Generasi Muda Golkar Ricuh, Ini Respons Airlangga
Diskusi Generasi Muda Golkar Ricuh, Ini Respons Airlangga

Ketua Umum Golkar merespons soal kericuhan yang terjadi jelang diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG).

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Minta Polisi Tindak Tegas Seluruh Pelaku Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang
Mahfud MD Minta Polisi Tindak Tegas Seluruh Pelaku Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang

Saat ini, dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait pembubaran diskusi tersebut.

Baca Selengkapnya
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah

"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”

Baca Selengkapnya
Polemik Kampung Susun Bayam, Sekda DKI Ungkit Telah Sediakan Rusun Nagrak
Polemik Kampung Susun Bayam, Sekda DKI Ungkit Telah Sediakan Rusun Nagrak

Joko mengaku tidak mengetahui informasi terkini tangkap paksa terhadap warga eks Kampung Bayam bernama Furqon.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Amarah Eks Danjen Kopassus, Sebut Biadab Kelompok Preman Barbar Bubarkan Diskusi
VIDEO: Amarah Eks Danjen Kopassus, Sebut Biadab Kelompok Preman Barbar Bubarkan Diskusi

Mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko juga bersuara keras terkait kejadian ini

Baca Selengkapnya