Akhirnya, Aditya Akbar Punya Ponsel Pintar & Bisa Ikut Sekolah Online
Merdeka.com - Siswa Kelas VII, SMP 286 Aditya Akbar sudah kembali mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pihak sekolah akhirnya memberikan sebuah handphone.
Demikian yang diutarakan oleh Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat, Uripasih saat dihubungi awak media, Selasa (27/10).
"Sudah, dari pihak sekolah sudah memberikan (handphone)," kata dia.
-
Bagaimana cara anak menyampaikan perasaan? Kata-kata ini bisa ditulis dalam buku jurnal, bisa juga menyampaikan ini pada orang tua agar mengetahui isi hati Anda.
-
Bagaimana cara menyampaikan perasaan sedih dengan kata-kata? Kata-kata sad dan galau bisa dibaca dan dibagikan melalui media sosial untuk menunjukkan perasaan sedih yang sedang dirasakan.
-
Siapa yang siswa SMP itu ajak bicara? 'Saat ini korban berada di Puskesmas Kecamatan Tebet dan kondisi sadar dan bisa diajak komunikasi. Ditemukan kertas dari korban yang berisi tulisan dan gambar menyerupai hanoman, tulisan tersebut tidak dimengerti artinya,' ucapnya.
-
Dimana murid SD itu bertanya pada gurunya? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu. Pas muride kuwi tekon karo gurune, Pak Guru kuwi lagi mangan neng kantin, tanpa sadhar yen ana upa neng tutuk'e.
-
Bagaimana cara komunikasi verbal dilakukan? Komunikasi verbal dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui alat komunikasi).
-
Siapa yang bisa bantu anak bicara? Jika orang tua merasa bahwa kemampuan bicara anak tidak berkembang sesuai dengan usianya, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan yang berkompeten agar penanganan dapat dilakukan secara optimal.
Uripasih mengaku langsung bergerak cepat ketika membaca berita terkait Aditya Akbar. Dia pun memanggil seluruh kepala sekolah untuk segera mendata siswa kurang mampu yang terkendala dalam hal proses belajar-mengajar. Salah satunya yang didata adalah Aditya Akbar.
Uripasih mengatakan, dirinya sudah berkomunikasi dengan Aditya secara virtual. Ketika itu, Adiya menceritakan keluh-kesahnya.
"Kami menanyakan sebenarnya seperti apa? Ternyata yang kita tanya bahwa dia awalnya punya handphone tetapi kini handphone dia rusak. Nah itu disitulah dia tidak bisa mengikuti secara PJJ atau daring," ujar dia.
Uripasih memastikan, Aditya telah kembali bersekolah.
"Tadi itu anak sudah ke sekolah sudah menerima handphone dan hari ini sudah bisa belajar PJJ lagi," ucap dia.
Sementara itu terkait nilainya yang selama ini kosong, Uripasih mengatakan, pihaknya telah meminta Aditya untuk membawa tugas-tugas yang sempat diberikan oleh gurunya ke sekolah hari ini.
"Kami minta dibawa yang sudah diisi ke sekolah agar dinilai guru. Dan saya tanya harian-harian ada tidak? Kalau harian ada maka saya cek lagi ke guru agar harian itu direkap ke guru mata pelajaran agar disampaikan ke wali kelas" ucap dia.
Sebelumnya, siswa SMP di Jakarta Barat bernama Aditya mengaku nilainya selama satu semester kosong lantaran dirinya tak bisa mengikuti pembelajaran daring disebabkan tak memiliki ponsel pintar.
Bukan tanpa alasan Aditya tak bisa membeli gawai sebagai penunjang belajar online. Ayahnya yang seorang montir, kini kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Sedangkan kakaknya bernama Rivai, hanya lulusan SD dan masih menganggur.
Menurut Rivai, pihak sekolah mengetahui kendala yang dialami adiknya. Bahkan, pihak sekolah sempat mengunjungi Aditya.
Menurut Rivai, adiknya diberikan kesempatan melakukan ulangan susulan. Meskipun, tetap diminta agar pihak orang tua bisa mengusahakan kebutuhan belajar di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Mereka katanya hanya bisa membantu untuk memberi kesempatan ulangan susulan kepada adik saya. Tapi mereka juga harap orang tua dapat memenuhi kebutuhan Adit," kata Rivai, Senin (26/10).
Reporter: Ady AnugrahadiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simak pengalaman seorang warganet menceritakan pengalaman pahit berawal dari reuni hingga berakhir hilangnya nyawa sahabatnya.
Baca SelengkapnyaTak sedikit warganet yang turut merasakan kesedihan yang dialami bocah SMP ini.
Baca Selengkapnya"Gue sedih banget tapi di sisi lain gue juga ngakak kenapa gue harus curhat ke chat GPT." ujarnya.
Baca SelengkapnyaCerita itu disampaikan Deriska Almira kepada Feni Rose. Deriska Almira diundang menjadi bintang tamu bersama sang ayah di channel Youtube Feni Rose.
Baca SelengkapnyaUsai kepergian kedua orang tuanya, pria ini memiliki tanggung jawab merawat dan menyekolahkan adik-adiknya.
Baca SelengkapnyaPutri Arya Wiguna membagikan momen saat ia masih SD mendapatkan cemoohan dari teman-teman dan gurunya.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI berikan Hp kepada bapak di Papua agar bisa komunikasi dengan anaknya yang dibawa untuk kuliah di Jawa.
Baca SelengkapnyaSyafa Azzahra, anak kedua Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pratama, baru saja menyelesaikan pendidikan SMA
Baca SelengkapnyaPerjuangan dan pengorbanannya ini tak hanya menyentuh hati banyak orang, tetapi juga menuai simpati luas dari warganet.
Baca Selengkapnya