Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aksi Daeng Aziz intimidasi warga Kalijodo bikin wali kota berang

Aksi Daeng Aziz intimidasi warga Kalijodo bikin wali kota berang Daeng Aziz. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta kemarin, Kamis (18/2) resmi mengeluarkan surat peringatan pertama (SP1) kepada ratusan warga Kalijodo, Jakarta Utara, untuk membongkar bangunannya. Sebagian warga menerima dengan mendaftarkan diri untuk direlokasi ke rumah susun, namun sebagian menolak dan berniat bertahan.

Bahkan, dari sebagian warga yang mendaftarkan diri untuk relokasi, ada yang menarik diri. Rupanya, ada intimidasi yang diterima warga dari tokoh Kalijodo Abdul Aziz alias Daeng Aziz dan anak buahnya. Hal ini diungkapkan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi.

Rustam Effendi mengatakan intimidasi yang dilakukan Daeng Aziz adalah dengan melarang RT/RW serta warga setempat untuk memberikan informasi kepada Pemprov DKI.

"Mereka diintimidasi oleh Daeng Aziz, bahkan RT kita saja di lokasi sudah tidak berani menyampaikan informasi karena ketakutan," kata Rustam di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (18/2).

Daeng Aziz, kata Rustam, juga meminta kepada warga setempat untuk terus melakukan perlawanan kepada pihak yang ingin melakukan penertiban. Tak hanya itu, warga yang bersedia direlokasi ke rusun juga tak luput dari ancaman.

Dari data yang dihimpun hingga kemarin, sudah ada 24 warga yang mau mendaftar, namun karena mendapat ancaman, 14 orang mencabut pendaftarannya. "Malahan kemarin yang daftar ke kita untuk relokasi rusun mencabut kembali pendaftarannya karena takut oleh Daeng Aziz. Sampai kemarin sudah ada 24 orang, sekarang tinggal 10 orang. 14 Orang mencabut pendaftarannya," tandasnya.

Meski begitu, Rustam mengatakan sejak dikeluarkan surat peringatan 1, hari ini sudah banyak warga yang melakukan pembongkaran permukiman mereka sendiri."Tapi banyak yang mulai mau direlokasi karena mereka tahu sekarang kita serius bongkar. Awalnya mereka pikir kemarin kan kita cuma imbauan. Begitu SP 1 baru mikir mereka," ujarnya.

Berang dengan aksi intimidasi Daeng Aziz terhadap warga, Rustam meminta kepada Daeng Aziz untuk bertobat dan tidak memprovokasi warga.

"Daeng Aziz tahu enggak siapa? Dia ini preman. Dan preman-preman itu anak buahnya Daeng Aziz. Harusnya Daeng Aziz tobat. Dia kan udah kaya raya. Kalau bisa ajak anak buahnya (bertobat)," ujar Rustam di Jakarta, Kamis (18/2).

Rustam mengungkapkan, Daeng Aziz memiliki 2 kafe lengkap dengan praktik prostitusi di lokalisasi Kalijodo itu. "Cafe itu merangkap tempat gituan," jelasnya.

Dilanjutkannya, Daeng Aziz selama ini selalu menghindar dan sangat sulit ditemui saat pihak kepolisian maupun Pemprov DKI mengajaknya berdialog. Meski begitu, dia menegaskan masalah intimidasi itu harus diselesaikan.

"Daeng Aziz belum busa ditemuin, Kapolres Jakarta Utara (Daniel Bolly Tifaona) saja susah nemuinnya. Tapi sekarang gini intimidasi harus diatasi," terang Rustam.

Selain itu, katanya, bila dalam penertiban yang akan dilakukan Pemprov DKI mendapat perlawanan dari Daeng Aziz dan anak buahnya, maka yang bersangkutan akan diamankan.

"Informasi yang saya dapat begitu, Daeng Aziz yang intimidasi. Kemarin sudah dirapatkan dengan kepolisian. Kalau dia melawan ya akan kami amankan," pungkas Rustam.

Soal aset yang dimiliki Daeng Aziz di Kalijodo, Lurah Pejagalan Maskur menjelaskan ada dua kafe besar yang dimiliki Daeng Aziz. Dia juga memiliki delapan bidang tanah berdasarkan dokumen Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

"Dia ada banyak (bangunan). Kalau data dari kelurahan sendiri yang tercatat PBB-nya ada 8 bidang," kata Maskur saat ditemui di Kalijodo, Jakarta Utara, Kamis (18/2).

Dari pantauan merdeka.com di lokasi, salah satu kafe milik Daeng Aziz bernama, Kafe Intan, terletak di Jalan Kepanduan II. Terlihat beberapa orang berjaga di depannya. Selain itu, bangunan kafe tersebut juga terlihat lebih besar dibanding kafe-kafe lain.

Selain Kafe Intan, Daeng juga memiliki Kafe Anggrek. Lokasinya tidak jauh dari Kafe Intan. Terlihat di depannya tiga orang wanita sedang duduk manis.

"Banyak (kafe) dia, bukan itu aja," ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pembelaan Rocky Gerung Kritik Jokowi: Presiden Jual Lahan Kalimantan untuk IKN
Pembelaan Rocky Gerung Kritik Jokowi: Presiden Jual Lahan Kalimantan untuk IKN

Jika IKN dijalankan, kata Rocky, tentu akan ada perjanjian-perjanjian tertentu yang disinyalir dapat merugikan.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kerusuhan Dago Elos Bandung, Polisi Tembak Gas Air Mata Bubarkan Barikade Warga
VIDEO: Kerusuhan Dago Elos Bandung, Polisi Tembak Gas Air Mata Bubarkan Barikade Warga

Unjuk rasa warga Dago Elos berujung tindakan represif dari kepolisian.

Baca Selengkapnya
Suku di Kaltim Ini Terancam Punah Karena Pembangunan IKN
Suku di Kaltim Ini Terancam Punah Karena Pembangunan IKN

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dikhawatirkan mengusir masyarakat adat dari tanahnya.

Baca Selengkapnya
Geram, Wali Kota Surabaya Minta Buruh Penganiayaan Satpol PP Ditangkap
Geram, Wali Kota Surabaya Minta Buruh Penganiayaan Satpol PP Ditangkap

Eri mempersilakan menggelar demonstrasi setiap saat karena itu bagian dari demokrasi.

Baca Selengkapnya
Buntut Bentrokan Polisi vs Warga Dago Elos, 7 Orang Ditangkap
Buntut Bentrokan Polisi vs Warga Dago Elos, 7 Orang Ditangkap

Empat orang yang terdiri dari warga dan mahasiswa yang terluka dalam kericuhan yang terjadi

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta Kerusuhan Dago Elos, Berawal dari Laporan yang Tak Direspons
Fakta-fakta Kerusuhan Dago Elos, Berawal dari Laporan yang Tak Direspons

Kejadian ini bermula dari dugaan pemalsuan data ahli waris Warga Dago Elos yang bersengketa dengan Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.

Baca Selengkapnya
Viral Caleg di Subang Nyalakan Petasan dan Bongkar Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu
Viral Caleg di Subang Nyalakan Petasan dan Bongkar Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu

Seorang caleg dan beberapa orang lainnya menyalakan petasan di lingkungan masjid hingga membongkar jalan warga viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto PDIP Singgung Jokowi, Geram Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot Sebut Abuse Of Power
VIDEO: Hasto PDIP Singgung Jokowi, Geram Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot Sebut Abuse Of Power

Dampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik

Baca Selengkapnya
FOTO: Protes Keberadaan Perusahaan Tambang, Masyarakat Dairi Geruduk Mahkamah Agung Menuntut Keadilan
FOTO: Protes Keberadaan Perusahaan Tambang, Masyarakat Dairi Geruduk Mahkamah Agung Menuntut Keadilan

Mereka menuntut kepada Majelis Hakim Mahkamah Agung untuk menegakkan keadilan masyarakat Dairi dalam mempertahankan ruang pertanian

Baca Selengkapnya
Akses Gerbang Teras Malioboro 2 Ditutup Berujung PKL dan Petugas Ricuh, Ini Kronologinya
Akses Gerbang Teras Malioboro 2 Ditutup Berujung PKL dan Petugas Ricuh, Ini Kronologinya

Insiden kericuhan sempat terjadi di Teras Malioboro 2 yang berada di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (13/7) malam.

Baca Selengkapnya
Kronologi Caleg di Banjarmasin Dianiaya Hingga Ditusuk, Pemicunya Dendam Bertahun-tahun
Kronologi Caleg di Banjarmasin Dianiaya Hingga Ditusuk, Pemicunya Dendam Bertahun-tahun

Polisi memastikan penganiayaan itu tak berkaitan dengan kontestasi politik yang sedang dijalani korban.

Baca Selengkapnya