Aksi gila yang bikin penumpang di KRL resah
Merdeka.com - Meski kerap berdesak-desakan, kereta rel listrik (KRL) tetap menjadi alat transportasi pilihan kebanyakan masyarakat komuter. Efektivitas waktu menjadi barang mahal yang tak didapati pada alat transportasi yang lain, kala Jakarta nyaris 'stuck' karena macet.
Menjadi alat transportasi primadona, KRL - yang kini diberi embel-embel 'Commuter Line' - tak lepas dari masalah. Persoalan, bahkan penyakit sosial kerap terjadi di dalam gerbong besi yang membawa penumpang yang bergegas setiap harinya. Tak jarang, persoalan ini pun akhirnya berujung ke polisi.
Mereka yang berulah di dalam KRL dan meresahkan penumpang lain harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Berikut ini aksi gila yang membuat penumpang KRL resah:
-
Siapa saja artis yang sering naik KRL? Mantan pesinetron tenar yang kini jadi anggota dewan, Primus Yustisio sudah jadi pengguna setia KRL sejak 2015. Tak sedikit pengguna KRL yang berpapasan dengan Primus di kereta. Kebanyakan netizen yang pernah bertemu Primus memuji sang aktor yang tak pernah minta diistimewakan, karena selalu memilih berdiri. Penyanyi cantik, Aura Kasih pun sering kedapatan naik alat transportasi umum oleh netizen. Naik transportasi publik seperti KRL, ojek online, hingga TransJakarta bukan hal aneh bagi Aura Kasih. Penyanyi lagu “Mari Bercinta“ itu pernah kedapatan naik KRL oleh sejumlah pengguna media sosial. Tak tampak rikuh atau tak nyaman, Aura justru disebut terlihat santai sepanjang perjalanan.
-
Kenapa Primus Yustisio lebih suka naik KRL? Saat ditanya alasannya, istri Primus, Jihan Fahira mengatakan kalau suaminya sering memilih KRL untuk menghindari kemacetan. Apalagi, rumah mereka memang cuma berjarak 5 menit dari stasiun. KRL jadi moda transportasi yang lebih cocok untuk aktivitas Primus sehari-hari.
-
Kenapa penumpang KRL bisa bernapas lega? “Diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat dan tidak beresiko tertular atau menularkan Covid-19“. Adanya aturan itu otomatis pengguna KRL bisa bernapas lega. Kini mereka tidak wajib menggunakan masker di dalam KRL.
-
Mengapa lampu KRL selalu menyala? Menanggapi pertanyaan tersebut, pihak Kereta Api Indonesia (KAI) melalui komentarnya menjelaskan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor 63 tahun 2019, lampu di dalam Commuter Line harus tetap dinyalakan sebagai sumber cahaya untuk berbagai keperluan, seperti membaca dan berkomunikasi.
-
Apa saja kelakuan penumpang bus yang menggelikan? Tingkah-tangah 10 penumpang bus ini benar-benar menggelikan, mereka selalu punya kejutan yang tak terduga Perhatikan tindakan-tindakan lucu penumpang bus yang mengundang tawa!
-
Apa itu kereta api wisata? Kereta api wisata bisa menjadi pilihan rekreasi menarik untuk dicoba.
Tarik rem darurat
Ulah penumpang iseng menarik rem darurat kerap terjadi dalam perjalanan KRL. Namun sayangnya, siapa yang menarik rem tersebut jarang diketahui, karena kondisi gerbong yang biasanya cukup padat. Hal ini seperti yang terjadi dalam perjalanan KRL Commuter Line rute Bogor-Jatinegara pada 8 Agustus tahun lalu sekitar pukul 07.00 Wib. "Setelah rem darurat ditarik otomatis kereta api terhenti. Untuk diaktifkan atau dinormalkan kembali butuh waktu yang lama. Penumpang pun terpaksa dialihkan ke kereta yang lain," ujar Daru, petugas call center Commuterline.Sekadar informasi, rem darurat ini terletak di setiap gerbong? Alat itu fungsinya untuk membuka katup yang terhubung ke saluran angin yang menjalar di sepanjang KA. Begitu diputar, tekanan udara di saluran akan terbuang, silinder mengunci, KA akan mengerem darurat.
Copet
Copet adalah aksi yang sudah jamak terjadi dalam setiap alat transportasi dengan penumpang berjubel, tak terkecuali KRL. Meski sistem perjalanan KRL sudah perbaiki dan pengamanan ditingkatkan, nyatanya aksi copet masih terus menghantui para penumpang KRL.Buktinya, seorang pencopet ditangkap di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan ditangkap petugas keamanan pada Rabu (15/10) pagi. Pencopet berbadan tambun tersebut kemudian dilucuti pakaiannya dan diborgol. Dipunggungnya diberi label 'Saya Copet'.Melalui akun Instagram, PT. KAI Commuter Jabodetabek mengunggah foto copet tersebut. Foto tersebut banyak mendapat tanda 'Like'.
Pelecehan seksual
Kondisi penumpang yang berjubel dalam gerbong KRL seolah menjadi kesempatan bagi peleceh seksual yang ingin aksi bejatnya tidak disadari korban. Untungnya, banyak aksi 'si sakit' itu akhirnya ketahuan dan digagalkan.Dari sekian modus yang digunakan para pelaku, ada satu modus baru yang akhirnya terbongkar, yakni pelaku nyempil di antara penumpang wanita yang duduk di kursi KRL.Seperti yang dituturkan akun Putra Pakuan, pria yang setiap hari memakai jasa KRL dengan tujuan Bogor-Jatinegara pukul 7.05 WIB ini, sudah tiga kali melihat pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual dengan modus baru."Dia (pelaku) naik di Stasiun Bogor, yang jadi incaran dia terutama cewek muda," tulis Putra di grup Facebook KRL-Mania, Senin (3/11).Putra mengaku sudah tiga kali bertemu dengan pelaku. Modus pelecehan seksual, pelaku selalu ikut nyempil di antara penumpang wanita muda, padahal kursi sudah tidak ada tempat kosong bahkan tidak muat meski ditambah satu penumpang lagi."Dengan mulut ditutup masker, dia pura-pura baca koran, kemudian pura-pura tidur dan akhirnya dia tidur di dadanya cewek sebelahnya," kata Putra.Si penumpang wanita yang merasa tidak nyaman, hanya mendorong atau menghalangi kepala pelaku dengan tangan. Pelaku sepertinya melawan, dengan terus melakukan hal demikian hingga dia turun di Stasiun Karet.
Teriak KRL akan tabrakan
Persoalan yang menimbulkan keresahan di KRL ini terbilang baru. Kemarin, Rabu (8/1) sekitar pukul 13.15 WIB, seorang penumpang kereta yang datang dari arah Jatinegara tiba-tiba saja teriak bahwa kereta yang mereka tumpangi akan tabrakan.Peristiwa itu terjadi saat itu posisi kereta segera masuk Stasiun Duren Tiga, Kalibata. "Padahal kereta enggak ada masalah apa-apa. Tapi tiba-tiba dari gerbong atau kereta 6, ada yang teriak, kereta mau tabrakan," kata Humas KCJ, Eva Chairunnisa, kepada merdeka.com.Teriakan itu membuat penumpang panik. Di tengah kepanikan itu, tiba-tiba seseorang datang bawa alat pemadam api. Alat itu langsung dipakai untuk memecahkan kaca.Belakangan diketahui si pemecah kaca adalah Putut (19), mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Dia sempat diperiksa selama lima jam di Mapolsek Pancoran, namun akhirnya dilepas."Alasannya dia masih perlu untuk kuliah dan lain-lain," kata Kanit Reskrim Polsek Pancoran AKP Rusdy Dalby saat ditemui di ruangannya, Rabu (7/1) malam.Meski demikian, si provokator yang meneriakkan KRL akan tabrakan hingga kini belum diketahui, apalagi ditangkap.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mungkin dia lelah, sampai penumpang KRL lainnya tidak boleh berdiri di depannya.
Baca SelengkapnyaDulu, penumpang bahkan memenuhi atap kereta hingga membuat kondisi tak nyaman.
Baca SelengkapnyaMuncul stigma di kalangan pengguna KRL terkait ganasnya gerbong khusus wanita.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut seakan menggambarkan realita kehidupan di kota besar yang penuh tantangan.
Baca SelengkapnyaWanita ini marah-marah karena penumpang di seberangnya duduk sambil menyilangkan kaki.
Baca SelengkapnyaJirayut mengalami kejadian tak sedap saat hendak naik KRL commuter line. Kakinya terluka gara-gara panik hingga berlari.
Baca SelengkapnyaPengguna KRL ramai-ramai mengeluhkan AC di dalam gerbong kereta yang mati.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bikin gaduh di salah satu gerbong kereta rel listrik. Dia dituding menggesek-gesekkan alat kelamin ke penumpang wanita.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Commuter Line No.KA 1677 lintas Rangkas Bitung-Tanah Abang.
Baca SelengkapnyaAkibat gangguan pada satu rangkaian, terjadilah antrean untuk 9-10 KRL dari arah Bogor menuju Stasiun Jakarta Kota.
Baca SelengkapnyaDia mengingatkan akan potensi bahaya bagi keselamatan masyarakat yang berada di jalur kereta api.
Baca SelengkapnyaAksi sigap security KRL bantu gendong penumpang yang baru kecelakaan ini viral, tuai pujian.
Baca Selengkapnya