Ali Sadikin jadi bahan 'jualan' pendukung dan lawan Ahok
Merdeka.com - Ali Sadikin adalah gubernur yang sangat berjasa dalam mengembangkan Jakarta menjadi sebuah kota metropolitan yang modern. Di bawah kepemimpinannya Jakarta mengalami banyak perubahan karena proyek-proyek pembangunan.
Sebut saja Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja, kota satelit Pluit di Jakarta Utara, pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet, dan lain lain. Bang Ali juga mencetuskan pesta rakyat setiap tahun pada hari jadi Kota Jakarta, 22 Juni. Bersamaan dengan itu berbagai aspek budaya Betawi dihidupkan kembali, seperti kerak telur, ondel-ondel, lenong dan topeng Betawi,
Selain itu, Bang Ali juga menyelenggarakan Pekan Raya Jakarta yang saat ini lebih dikenal dengan nama Jakarta Fair. Ali Sadikin juga berhasil memperbaiki sarana transportasi di Jakarta dengan mendatangkan banyak bus kota dan menata trayeknya, serta membangun halte (tempat menunggu) bus yang nyaman.
-
Siapa yang mengapresiasi DKI Jakarta? Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengapresiasi pemerintah DKI Jakarta yang berhasil mewujudkan pencapaian 100 persen Kelurahan Sadar Hukum.
-
Kapan Gubernur Ali Sadikin mulai bersihkan jalanan? Dan pada tahun 1970, Gubernur Ali Sadikin, memulai operasi pembersihan jalanan dari orang-orang, mulai dari tukang becak dan pedagang keliling.
-
Siapa yang memimpin pembangunan kota? Tim arkeolog mengumumkan mereka menemukan kota yang tersembunyi di bawah pasir dengan usia sekitar 3.000 tahun yang berasal dari masa pemerintahan firaun Amenhotep III, dan digunakan oleh Tutankhamun juga Ay.
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Bagaimana perubahan nama DKI Jakarta berpengaruh ke ekonomi? Perubahan ini tidak hanya sekedar perubahan nama, tetapi juga mengandung dampak besar dalam hal kebijakan ekonomi dan pemerintahan.
Atas segudang prestasi Ali Sadikin, maka banyak gubernur yang ingin mencontohnya. Namun, tak jarang banyak yang menyamakan seorang gubernur DKI seperti Ali Sadikin.
Sebut saja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Politisi Partai Hanura Dadang Rusdiana menganggap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan anak ideologis dari Ali Sadikin. Pandangan dia, kedua tokoh ini memiliki karakter yang sama-sama tegas dan memiliki keberanian yang di luar kebiasaan banyak pemimpin.
Tak hanya itu, kata dia, Ahok juga memiliki karakter yang sama dengan Ali Sadikin saat menjabat sebagai Gubernur DKI pada tahun 1960-1971. Sekretaris Fraksi Hanura DPR-RI menyebutkan baik Ali maupun Ahok sama-sama tokoh kontroversial yang banyak diserang lawan politik.
"Walaupun kadang-kadang kontroversial. Dia tidak ambil uang untuk pribadi," ucap Dadang.
Dadang melanjutkan. kalau ada yang tanya tegas dan tidak pandang bulu, berantas korupsi itu branding Ahok. Makanya, lanjut dia, Hanura dengan PDIP semua sepakat Jakarta dengan segala masalahnya bisa diatasi Ahok.
Namun, pernyataan Dadang berbanding terbalik dengan bekas ajudan Ali Sadikin. Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) AN Fatwa membandingkan kepemimpinan Ali Sadikin dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Fatwa mengaku pernah menjadi tangan kanan Gubernur Ali Sadikin.
"Jadi kalau saya melihat masalah keberanian dan ketegasan dan keberpihakan kepada rakyat dan kemudian satu hal lagi yang menonjol dari beliau tidak ada kongkalikong sama pengembang. Malah dikemplang sama dia. Kalau sekarang ini kita bisa melihat ada kongkalikong pengusaha dengan pengembang," papar Fatwa.
Fatwa mengatakan, selama Ali Sadikin menjabat pernah melakukan penggusuran. Memang tak ada kompensasi yang diberikan kepada masyarakat tergusur. Namun Ali menjanjikan penghidupan lebih baik di wilayah yang digusur.
"Misalnya penggusuran waktu itu belum membuka kesadaran masyarakat sehingga pelebaran jalan tidak diadakan penggantian tetapi dengan menjanjikan kalau jalan dilebarkan itu akan jadi mahal," tutur Fatwa.
"Dia tunjukkan bahwa markas besar angkatannya sendiri yang dia potong sehingga masyarakat melihat sendiri," tambahnya.
Sementara itu pada kepemimpinan Ahok dia melihat pembenahan kali di Jakarta misalnya memang berhasil. Namun dia menyayangkan Ahok tak memperhatikan kehidupan masyarakat kumuh. "Pembenahan kali itu memang dikatakan berhasil tapi kalau daerah warga kumuh itu kurang diperhatikan. Memang disediakan tempat tapi jauh sekali jaraknya," ucapnya.
Seperti diketahui Hanura merupakan salah satu partai pengusung Ahok di Pilgub DKI. Sedangkan PAN merupakan partai pengusung lawan Ahok.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca SelengkapnyaPada tahun 1980, Ali menjadi salah satu pencetus Petisi 50 yang isinya mengkritik Soeharto.
Baca SelengkapnyaMomen Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin Blusukan tahun 70-an.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Wijaya Dg Mapasomba memprediksi elektabilitas Babah Alun tidak akan berbeda jauh dengan bacagub Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaAnies Bakal Alihkan Anggaran IKN, Mantan Mendag: Jokowi Ahli Selesaikan Masalah Masa Depan
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaJika PDIP bersama PKB dan PKS mendukung Anies maka akan semakin bagus dan berpeluang menang.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka berjanji membuat program makan nasi kuning gratis di setiap RT maupun RW bila terpilih menjadi Gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya