'Ali Sadikin tak ada kongkalikong sama pengembang, beda dengan Ahok'
Merdeka.com - Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) AM Fatwa membandingkan kepemimpinan Ali Sadikin dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Fatwa mengaku pernah menjadi tangan kanan Gubernur Ali Sadikin.
"Jadi kalau saya melihat masalah keberanian dan ketegasan dan keberpihakan kepada rakyat dan kemudian satu hal lagi yang menonjol dari beliau tidak ada kongkalikong sama pengembang. Malah dikemplang sama dia. Kalau sekarang ini kita bisa melihat ada kongkalikong pengusaha dengan pengembang," papar Fatwa dalam sebuah diskusi publik bertajuk 'Pemimpin Jitu Di mana Engkau, Seteru panas pilkada DKI siapa kuat?' Di kawasan SCBD Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (29/9).
Fatwa mengatakan, selama Ali Sadikin menjabat pernah melakukan penggusuran. Memang tak ada kompensasi yang diberikan kepada masyarakat tergusur. Namun Ali menjanjikan penghidupan lebih baik di wilayah yang digusur.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kapan Ahok menikahi Puput? Pada tanggal 25 Januari 2019 yang lalu, eks Gubernur DKI Jakarta menikah pada usia 52 tahun, sementara pada saat itu Puput masih berusia 22 tahun.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
"Misalnya penggusuran waktu itu belum membuka kesadaran masyarakat sehingga pelebaran jalan tidak diadakan penggantian tetapi dengan menjanjikan kalau jalan dilebarkan itu akan jadi mahal," tutur Fatwa.
"Dia tunjukkan bahwa markas besar angkatannya sendiri yang dia potong sehingga masyarakat melihat sendiri," tambahnya.
Sementara itu pada kepemimpinan Ahok dia melihat pembenahan kali di Jakarta misalnya memang berhasil. Namun dia menyayangkan Ahok tak memperhatikan kehidupan masyarakat kumuh. "Pembenahan kali itu memang dikatakan berhasil tapi kalau daerah warga kumuh itu kurang diperhatikan. Memang disediakan tempat tapi jauh sekali jaraknya," ucapnya.
Untuk itu dia menilai dua pasangan penantang Ahok ini lebih dapat dipercaya memimpin Jakarta di masa yang akan datang. "Saya pikir 2 pasang penantang calon gubernur Ahok-Djarot sangat menjanjikan. Calon itu saya kira sangat menjanjikan untuk kepemimpinan jakarta mendatang. Memilih pemimpin itu memilih masa depan. Mereka sangat menjanjikan," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaMenurut RK, kemungkinan gaya kepimimpinan Pramono Anung-Rano Karno akan sama dengan Ahok
Baca SelengkapnyaPria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca Selengkapnya