AM Fatwa: Kasus bayi Dera, Jokowi harus evaluasi program KJS
Merdeka.com - DPD meminta Pemprov DKI Jakarta khususnya Dinas Kesehatan belajar dari kasus meninggalnya bayi Dera. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai pihak yang paling bertanggungjawab dalam hal ini harus memberikan sanksi tegas pada rumah sakit yang menolak menangani Dera.
"Itu tidak boleh terjadi itu. Kan ada komitmen gubernur," kata anggota DPD RI untuk Dapil DKI Jakarta AM Fatwa usai bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Senin (18/2).
Dia menyarankan DPRD sebagai mitra pemprov segera memanggil petinggi rumah sakit yang disebut-sebut menolak Dera dengan berbagai alasan. Sejalan dengan itu, Jokowi diharapkan terus membenahi mekanisme sistem Kartu Jakarta Sehat (KJS) disebut sebagai program unggulan mereka. Kerena selama ini, dia sendiri menerima laporan banyak rumah sakit yang komplain klaim biaya berobat warga terlambat dibayar.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
"Karena banyak rumah sakit terlalu lama tidak dibayar. Khususnya gubernur Jokowi untuk Jakarta Sehat ini. Sebenarnya mempermalukan pemerintah DKI Jakarta itu dengan adanya peristiwa itu," sindir pria berkacamata ini.
DPD meminta agar kejadian tersebut tidak terulang kembali dan RS bersangkutan diberi peringatan tegas.
"Tidak bisa di RS dirujuk ke RS lain. Itu alasan. Dalam hal Dinas Kesehatan DKI harus langsung menindak melalui gubernur," papar AM Fatwa.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah netizen mengaku KJMU milik mereka dicabut secara tiba-tiba
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR RI menggelar rapat kerja dengan Mendikbudristek RI pada Rabu (6/5).
Baca SelengkapnyaHeru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaMendorong Heru Budi untuk turun langsung ke masyarakat supaya tak tidak terlalu kaku
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa miris tersebut viral di media sosial, ibu yang hendak melahirkan di Jember malah ditolak bidan desa
Baca SelengkapnyaSiapa sosok Anita Jacoba anggota DPR RI yang ngamuk ke Menteri Nadiem saat rapat kerja bersama? Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data bantuan sosial stunting.jakarta.go.id, ada 39.793 balita yang tercatat memiliki permasalahan gizi, 22.823 di antaranya tergolong stunting.
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM soal dirinya dinobatkan jadi alumni paling memalukan
Baca SelengkapnyaMereka meninggalkan bayinya di depan rumah dan menyisipkan sepucuk surat yang memohon agar sang bayi tidak diserahkan kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaViral menu pencegahan stunting di Depok hanya berisi sawi dan tahu.
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca Selengkapnya