'Anak korban eksploitasi berpotensi jadi pelaku kriminal'
Merdeka.com - Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengatakan, anak-anak korban kasus eksploitasi dan perdagangan anak bisa memiliki trauma mendalam. Itu akibat kekerasan yang dialami selama eksploitasi sehingga menumbuhkan sifat kriminal saat dewasa nanti.
"Anak-anak akan terganggu psikologisnya. Kemudian akan memunculkan sifat-sifat keras dan berpotensi menjadi pelaku-pelaku kriminalitas," kata pria akrab disapa Kak Seto di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis (24/3).
Kak Seto menjelaskan, anak-anak korban eksploitasi yang dijadikan pengamen dan pengemis ini seharusnya direhabilitasi untuk menghilangkan trauma. Sebab, di antara anak-anak itu ada yang memiliki kecerdasan yang luar biasa.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Kapan anak-anak dikorbankan? Tulang-tulang itu berasal dari abad ke-7 dan ke-12, sebagian besar darinya disimpan pada masa kejayaan Chichén Itzá selama 200 tahun, sekitar tahun 800 hingga 1000 M.
Dia percaya bahwa kemiskinan menjadi salah satu akar permasalahan adanya eksploitasi anak-anak. Itu juga ditambah adanya kekeliruan dalam pengasuhan anak oleh orang tua.
"Kasus ini selalu terjadi dari tahun ke tahun. Ini seperti gunung es karena banyak terjadi di masyarakat. Masyarakat pun kurang peduli. Seharusnya melaporkan jika melihat yang seperti ini di sekitarnya," papar Kak Seto.
"Jika ini dibiarkan, Kita bisa kehilngan generasi emas," tambahnya.
Dia juga mengapresiasi jajaran Polres Jakarta Selatan yang berhasil mengungkap kasus eksploitasi anak-anak dan perdagangan orang di sekitaran Blok M, Jakarta Selatan.
"Sudah jadi rahasia umum hal ini terjadi. Anak-anak dilibatkan untuk dibawa untuk mendapatkan belas kasihan," ujarnya.
Kak Seto menjelaskan, pelibatan anak-anak kecil sengaja dilakukan untuk menarik simpati agar orang memberikan sejumlah uang. Padahal anak tersebut merupakan korban perdagangan orang yang sengaja disewa untuk mendapatkan uang.
"Memang kita dibuat simpati sampai kepada bayi yang dibawa dan ternyata ada anak itu sengaja disewa untuk dipergunakan seperti itu," terang Kak Seto.
Untuk itu dia meminta kepada masyarakat untuk tidak sembarangan memberikan uang kepada mereka. Tak hanya itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan apabila melihat praktik yang sama.
"Kepada masyarkat untuk melapor jika melihat hal-hal yang seperti demikian. Stop kekerasan dan kekejaman untuk anak-anak," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
24 indikator KLAÂ antara lain tentang eksploitasi anak, termasuk cara menurunkan atau menanggulangi situasi pekerja anak.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan remaja laki-laki yang masih berusia 12 tahun.
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaBeredar video seorang pemotor sengaja turunkan anak kecil di pinggir jalan hingga ramai disorot netizen.
Baca SelengkapnyaBisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaSekali anak mengalami kekerasan, hal ini akan menempel di otak mereka dan menimbulkan dampak yang tak bisa disepelekan.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaSiswi SD yang menjadi korban kekerasan seksual dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), di Bandung K (12) kini menjalani pemulihan trauma.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaTiga muncikari ditangkap terkait tindak perdangan orang ini.
Baca SelengkapnyaPolisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar
Baca SelengkapnyaPelaku TPPO seringkali mengiming-imingi korban dengan pekerjaan melalui rekrutmen sebagai pekerja migran
Baca Selengkapnya