Anggap Tahanan Polres Jaksel Tewas Tak Wajar, Keluarga Mengadu ke Komnas HAM
Merdeka.com - Keluarga menaruh kecurigaan atas kematian FNS, tahanan kasus narkotika Polres Jakarta Selatan. Mereka ingin kasus kematian itu diselidiki.
Keluarga FNS mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Penasihat hukum keluarga korban, Antonius Badar Karwayu didampingi rekannya Mohamad Irwan melayangkan aduan kepada Komnas HAM pada Selasa (18/1/2022) kemarin.
Mohamad Irwan merupakan salah satu saksi yang ikut mendengar keterangan dari dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati berkaitan dengan hasil autopsi sementara.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Bagaimana kematian korban diketahui? Kematian korban diketahui pertama kali oleh penghuni apartemen yang mencium aroma kurang sedap.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Kenapa mayat diduga korban pembunuhan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.
"Kami meminta Komnas HAM untuk melakukan investigasi adanya dugaan pelanggaran HAM dalam kematian Freddy Nicolaus Siagian," kata dia dalam keterangan, Rabu (19/1).
Antonius mengatakan, aduan dibuat secara tertulis disertai bukti pendukung berupa identitas pelapor dan korban, bukti foto, serta bukti rekaman pembicaraan yang mendukung laporan.
Dalam hal ini, turut dilampirkan keterangan saksi yang melihat kejanggalan kematian Freddy Nicolaus Siagian.
Antonius menjelaskan pelibatan Komnas HAM agar kematian FNS terang benderang. Ia berharap Komnas HAM ikut memantau proses finalisasi autopsi guna mengetahui penyebab meninggalnya Freddy Nicolaus Siagian.
"Bagaimana korban alami luka-luka yang terlihat tidak wajar saat meninggal dunia," terang dia.
Aduan diterima oleh salah satu staf Komnas HAM yaitu Mahbubi F, untuk kemudian diteruskan ke komisioner Komnas HAM.
"Tim kuasa hukum diminta untuk menunggu konfirmasi lebih lanjut dalam waktu beberapa hari ke depan," jelas Antonius.
Polisi Sebut Karena Sakit
Polisi menyebut FNS meninggal dunia akibat sakit saat berada di Rumah Sakit RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
"Kita sudah lidik awal, yang pasti kasus itu dia kan HIV sama Jantung, kan sudah resmi itu dikeluarin dari Rumah Sakit Kramatjati," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan saat dihubungi, Selasa (18/1).
Polisi membantah tahanan tersebut tewas akibat dianiaya di Rutan Polres Metro Jaksel. Kepastian itu setelah polisi memeriksa sejumlah saksi dan kamera pengawas di Rutan Polres Metro Jaksel.
"Yang kedua kita langsung turun, langsung cek kita periksa orang tahanan dan periksa CCTV full, khususnya ditahanan kita. Dari dia masuk tanggal 6 sampai dengan dia keluar meninggal di Kramatjati itu selama dia ditahanan itu tidak ada pemukulan, malah ada solat bersama," ujar dia.
Reporter: Ady AnugerahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak tujuh tersangka sudah ditangkap. Sementara satu orang inisial S masih buron.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaEkshumasi dilakukan sesuai dengan harapan dan permintaan dari keluarga Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaBrigpol Setyo Herlambang dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang atas permintaan keluarga.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menaruh harapan besar pada jajaran kepolisian dalam mengusut kasus ini.
Baca SelengkapnyaJohan mengungkapkan banyak kejanggalan dan dugaan kebohongan yang dilakukan penyidik Sat Lantas Polresta Tangerang, saat menangani penyidikan.
Baca SelengkapnyaJasad korban saat ini sudah dimakamkan di kampung halamannya. Di jasadnya, ditemukan bekas luka tembak.
Baca SelengkapnyaKompolnas telah menerima paparan penanganan kasus, melihat tempat kejadian perkara (TKP) di ruang tahanan dan mewawancarai beberapa tahanan yang menjadi saksi.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut kini ditangani penyidik Propam Polda Sulbar.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM RI menduga kuat terjadi perintangan penyidikan atau "obstruction of justice" dalam kasus kematian Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Jawa Tengah telah memeriksa anggota yang diduga melakukan pelanggaran.
Baca Selengkapnya