Anggota Densus 88 Gagal Rampok Sopir Taksi Online Gara-Gara Pintu Mobil Terkunci
Merdeka.com - Anggota Densus 88 Antiteror Bripda HS membunuh sopir taksi online berinisial SRT (59) di kawasan Bukit Cengkeh, Depok, Jawa Barat. Pembunuhan itu dilatarbelakangi pelaku ingin mencuri mobil korban untuk membayar uang kakak dipakainya bermain judi.
Kronologi perampokan itu berawal ketika pelaku bertemu korban di kawasan Halte Bus TransJakarta, Semanggi, Senin (23/1). Tersangka saat itu baru saja turun dari bus TransJakarta.
Tersangka Bripda HS saat itu melihat ada tiga mobil terparkir dekat Halte TransJakarta. Salah satunya mobil Avanza merah milik korban.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Dimana pencurian di dalam bus terjadi? 'Maling tertangkap di bus. Sindikat nukar laptop dengan buku. Kecelel nang Klaten,' tulis @merapi_uncover dalam keterangan videonya.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa yang mencuri di dalam bus? 'Maling! Maling! Ini lho korbannya,' kata salah seorang dalam video itu.
"Saat itu tersangka berpikir apabila mobil Avanza merah ini bisa tersangka ambil, kemudian mobil tersebut tersangka jual maka uang hasil penjualan tersebut bisa digunakan untuk mengganti uang abang tersangka," kata penyidik Polda Metro Jaya saat membacakan naskah rekonstruksi digelar pada Kamis (16/2).
Tersangka kemudian menghampiri pengemudi Avanza dengan dalih meminta untuk diantar ke kawasan ke Bukit Cengkeh, Depok Jawa Barat. Saat itu, korban memberitahukan ongkos yang harus dibayarkan. Namun, tersangka menawar.
"Ketika itu pengemudi tersebut mengecek aplikasinya lalu berkata Rp93 ribu lalu tersangka menawar Rp90 ribu, pengemudi setuju dengan harga Rp90 ribu tanpa menggunakan aplikasi," ujar penyidik.
Tersangka duduk di kursi tengah belakang sopir. Tersangka kemudian meminta pengemudi berhenti setiba di Perumahan Bukit Cengkeh, Depok. Alasannya, tersangka lupa membawa uang tunai.
"Saya lupa kalau saya tidak membawa duit cash, saya mau minjam duit teman saya dulu ya di kontrakan. Tersangka keluar mobil berpura-pura hendak meminjam uang kepada teman tersangka," ujar penyidik.
"Tersangka kembali lagi ke mobil dan berkata "enggak ada pak ternyata, kalau ke ATM dulu boleh enggak? kemudian pengemudi tersebut mengatakan 'ya sudah ayo'" kata dia.
Detik-Detik Pembunuhan
Tersangka kemudian kembali lagi ke perumahan Bukit Cengkeh. Saat itulah terjadi upaya pencurian mobil.
"Setelah tiba di area Perumahan Bukit Cengkeh tersangka meminta korban untuk berhenti. Lalu tersangka meminta pengemudi untuk memutar badan kendaraan namun korban mengatakan 'nanti aja setelah turun'" ujar penyidik.
Tersangka lalu mengambil sebilah pisau sudah disiapkan sendari awal. Pisau itu ditodongkan ke arah korban sembari membeberkan profesinya kepada korban. Namun korban berusaha melawan.
"Korban berusaha mendorong tangan tersangka," ujar penyidik.
Korban kemudian dihujam sejumlah tusukan. Namun tersangka tidak bisa memastikan di bagian mana korban terkena tusukan.
"Tersangka merasakan tusukan terakhir terkena di bagian kepala," ujar penyidik.
Tersangka kemudian keluar dari mobil. Maksudnya, mau mengambil alih kemudi. Namun, begitu keluar rupanya pintu sudah dalam keadaan terkunci.Saat itu, tersangka memutuskan kabur meninggalkan korban.
"Tersangka mencoba membuka pintu mobil satu persatu namun tidak berhasil. Trsangka berlari untuk keluar dari area perumahan," ujar penyidik.
Penyidik mengatakan, barang-barang tersangka masing tertinggal di dalam mobil. Tersangka kembali lagi ke mobil dan mengetuk pintu mobil. Namun, tak kunjung dibuka.
"Ada penghuni perumahan yang membuka pintu rumah. Dan saat itu korban tersebut membunyikan klaksonnya berkali-kali dan hal itu membuat tersangka menjadi panik," ujar penyidik.
Tersangka melarikan diri. Sementara korban, menjalankan kendaraan ke arah Jalan Nusantara sembari membunyikan klakson berkali-kali.
"Ada dua orang saksi hampiri mobil korban yang mengklakson dan meminta tolong," ujar penyidik.
Setelah itu korban ditemukan telah tergeletak di luar sebelah kanan mobil. Kondisinya bersimbah darah.
"Saksi Zakaria menemui pak RW dengan maksud supaya pak RW menghubungi kepolisian. Saksi Suryanto kembali, melihat korban sudah meninggal dunia," ujar penyidik.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku mencuri saat mobil dinas sedang terparkir menunggu personel Satgas Damai Cartenz
Baca SelengkapnyaKetika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca SelengkapnyaPelaku saat ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kotaraja.
Baca SelengkapnyaMobil milik korban dibawa kabur pelaku pembunuhan.
Baca SelengkapnyaKeduanya ditetapkan sebagai tersangka dengan Pasal 365 ayat 2 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Baca SelengkapnyaSejumlah senjata tajam disita polisi saat menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video amatir yang direkam oleh pengendara mobil lainnya, terlihat seorang pria mengenakan kaos gelap mencuri spion mobil itu secara paksa.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaPeristiwanya itu terjadi di Jalan Pahlawan Revolusi Rt 003/002, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis, 24 Oktober 2024 sekira pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaMS, maling motor yang aksinya berhasil digagalkan warga
Baca SelengkapnyaTerduga teroris berinisial M ditangkap di Stasiun Solo Balapan sekitar pukul 19.30 WIB.
Baca Selengkapnya