Anggota DPRD: Ahok itu lebay menanggapi letupan emosi pengurus RT/RW
Merdeka.com - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif menilai Gubernur Basuki Tjahaja Purnama terlalu berlebihan dalam merespons keluhan pengurus RT/RW terkait wajib lapor kinerja mereka via Qlue. Dia menyoroti pernyataan Ahok yang menyebut aduan pengurus RT/RW kepada Komisi A DPRD DKI bersifat politis.
Menurutnya, salah jika mengira petugas RT/RW ini akan memboikot atau menyatakan sikap untuk tidak memilih Ahok dalam Pilgub DKI.
"Saya bilang gubernur itu lebay dalam menanggapi letupan emosi mereka. Enggak ada boikot, mereka cuma mau mundur dari pengurus RT/RW kalau SK gubernur tersebut tidak dicabut, lalu muncul boikot," kata Syarif di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Apa yang DPR minta KPK usut? 'Komisi III mendukung penuh KPK untuk segera membongkar indikasi ini. Karena kalau sampai benar, berarti selama ini ada pihak yang secara sengaja merintangi dan menghambat agenda pemberantasan korupsi.'
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
Dari aduan yang diterima pihak DPRD kemarin, Syarif mengungkapkan pengurus RT/RW mengancam akan mundur dari tugasnya jika poin kewajiban lapor via Qlue dihapus.
"Yang betul adalah dia mengancam mundur dari pengurus RT/RW, dia mengumpulkan stempel. Jadi, Ahok itu narsis, siapa lagi yang pilih dia," jelas Syarif.
Politisi Gerindra ini menyimpulkan pernyataan Ahok soal pengurus RT/RW telah menyakiti perasaan mereka. Padahal, ancaman untuk mundur itu dinilai Syarif sesungguhnya hanya sebatas dialog dan luapan emosi semata.
"Ahok melukai perasaan pengurus RT/RW se-DKI. Yang diinginkan oleh mereka itu bukan boikot, atau dimaknai oleh Ahok itu 'Dia tidak milih saya (Ahok)'. Jadi, itu hanya dinamika saja dalam dialog kemudian timbul emosi, boikot," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPenceramah kondang Dasad Latif sentil anggota DPR yang terkadang bersikap lebih hebat.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat sedang dibuat meradang akibat ulah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaDia mengaku tidak mempersoalkan sikap dari massa aksi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik.
Baca SelengkapnyaObjek kasus keduanya sama perihal ucapan Arya saat Rapat Angkasa Pura, Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Baca SelengkapnyaUcapan Rocky Gerung menurut dia, presiden ditempatkan bukan sebagai kepala negara dan pemerintahan yang dikritik berdasarkan kebijakannya.
Baca SelengkapnyaBAP nanti disidangkan dan dituntut oleh jaksa. Adapun proses hukum ini sebenarnya dilakukan untuk capai kebenaran.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca Selengkapnya