Angka Kematian Covid-19 Naik, Wagub DKI Sebut Pemeriksaan Warga Bergejala Lambat
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui ada kenaikan tingkat kematian pasien Covid-19 di Ibu Kota. Berdasarkan data dari Dinkes DKI, peningkatan tersebut yakni sebesar 0,1 persen dari 1,6 persen menjadi 1,7 persen.
"Disebabkan karena lambatnya pemeriksaan dari warga. Jadi warga kalau ada gejala sedikit, jangan sungkan," kata Riza di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (18/3).
Termasuk juga warga yang sudah melakukan vaksinasi dan merasakan ada gejala Covid-19. Yakni dapat melaporkn kepada Puskesmas atau dokter terdekat.
-
Siapa yang disarankan untuk divaksinasi? Dalam pembaruan Jadwal Imunisasi Anak 2024, vaksin MMRV direkomendasikan sebagai dosis primer untuk anak berusia 2 tahun ke atas yang belum divaksinasi MR/MMR dan varicella, serta sebagai booster untuk anak di bawah 2 tahun yang telah menerima vaksin MR/MMR atau varicella.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan? Terakhir, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan penilaian kesehatan dan rencana perawatan yang profesional.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
"Pasti ada saudara, keluarga, teman yang menjadi dokter telepon setidaknya. Kemudian berangkat segera, periksakan," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia angkat bicara terkait adanya kenaikan jumlah kematian pasien Covid-19 di Ibu Kota. Menurut dia, hal tersebut terlambatnya pasien Covid-19 menjalani pengobatan di rumah sakit (RS) rujukan.
"Jadi jangan sampai kemudian merasa sudah punya keluhan kesehatan kemudian (berpikir) tidak mungkin terkena Covid-19. Kemudian menunda sampai lebih berat akibatnya lebih sulit untuk ditangani," kata Dwi saat dihubungi, Rabu (10/3/2021).
Karena hal itu, dia meminta agar masyarakat agar segera ke RS bila merasakan gejala Covid-19. Hal tersebut sebagai langkah awal pasien mendapatkan pertolongan.
"Tentu orang harus diingatkan terus untuk tidak menunda berobat saat dia mengalami keluhan kesehatan," ucapnya.
Reporter: Ika Defianti
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca Selengkapnya