Anies: 3 Juta Orang Jakarta Telah Terima Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bila sebanyak 3.041.573 warga Ibu Kota telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Kata dia, jumlah tersebut berdasarkan data hingga Rabu (16/6).
"DKI: 3 JUTA ORANG TELAH DIVAKSIN! Alhamdulillah, kita lewati capaian ini kemarin. Dari target 30 Juni, tercapai 16 Juni, dua pekan lebih cepat," kata Anies dalam unggahan instagram @aniesbaswedan, Kamis (17/6).
Berdasarkan unggahan tersebut sebanyak 1,8 juta orang telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua atau 62,4 persen dari 3 juta orang yang telah menerima dosis pertama.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Di mana akses terhadap layanan kesehatan tidak merata? Namun, sayangnya tidak semua daerah mendapatkan akses yang memadai terhadap layanan tersebut. Masalah infrastruktur dan jangkauan ke fasilitas kesehatan menjadi kendala, sehingga banyak masyarakat yang tidak dapat memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
Sementara itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga mengajak masyarakat untuk vaksinasi dengan pendaftaran secara daring atau online. Yakni melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki) ataupun melalui website corona.jakarta.go.id/vaksinasi.
"Bagi yang mau vaksin, tapi bingung cara daftarnya, sebetulnya gampang tinggal daftar, pilih jadwal vaksinasi, lewat aplikasi Jaki atau datang ke web namanya corona titik jakarta titik go titik id garis miring vaksinasi (corona.jakarta.go.id/vaksinasi)," ucapnya.
Lanjut dia, dengan pendaftaran online masyarakat dapat melakukan pendaftaran di mana saja dan untuk menghindari antrean panjang di lokasi. Selain itu, Anies juga menyebut bila setiap fasilitas kesehatan atau faskes pelayanan vaksinasi memiliki kuota harian yang terbatas.
"Jadi, daftar segera dan setelah daftar nanti mendapatkan info kapan bisa datang ke faskes untuk mendapatkan vaksinasi dan dapat memilih faskesnya yang terdekat," jelas dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan target kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar 7,5 juta penduduk di wilayahnya harus sudah divaksin pada Agustus 2021. Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau vaksinasi Covid-19 massal di Rusun Tanah Tinggi Jakarta Pusat, Senin (14/6/2021).
"Saya juga tadi telah menyampaikan kepada Gubernur DKI untuk nanti di akhir Agustus, target 7,5 juta penduduk di Jakarta harus sudah tervaksinasi," kata Jokowi seperti yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin.
Dia mengakui, target tersebut bukanlah hal mudah dan tergolong sangat ambisius. Namun, Jokowi menekankan hal ini terpaksa dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta.
"Ini memang target yang sangat ambisius. Tetapi, mau tidak mau kita harus menuju ke sana untuk mencapai kekebalan komunal (atau) herd immunity," ucap Jokowi.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya