Anies Baswedan Dukung Program Magrib Mengaji di Jakarta Selatan
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendukung program Magrib Mengaji empat kali setiap bulan yang diselenggarakan Pemkot Jakarta Selatan.
"Secara moral, semua kegiatan baik pantas didukung, kegiatan tarik tambang kami dukung. Artinya secara moral yang baik-baik didukung," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/1).
Di lokasi yang sama, Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual Hendra Hidayat mengatakan, program Magrib Mengaji bukanlah program dari Pemprov DKI Jakarta. Sehingga tidak terdapat perintah langsung dari gubernur.
-
Kenapa Gibran tidak menjawab pengaruh Jokowi di Bali? 'Iya itu biar warga yang menilai yah,' imbuhnya.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Mengapa Ganjar Pranowo mengatakan pemimpin bukan malaikat? Selain itu, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan bahwa pemimpin bukan malaikat.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa Gubernur Jawa Barat pertama? Dr. Soetardjo Kertohadikusumo, Anggota Volksraad yang Menjabat Gubernur Jawa Barat Pertama
-
Apa yang dilakukan Gibran di Jakarta? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah. Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC) Sedangkan Gibran bakal kampanye di Jakarta.
"Jadi semuanya dikembalikan ke kesadaran warga masyarakat masing-masing. Sekali lagi saya ingatkan ini sebetulnya program lama yang dihidupkan kembali," ujar Hendra.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali menyebut program tersebut bertujuan untuk mencegah kenakalan pada remaja. Sehingga menciptakan suasana keagamaan di wilayahnya.
"Sebenarnya semuanya, tapi ini kita lebih banyak mengajak ke anak-anak remaja biar masuk mereka ke masjid," ucap Marullah saat dihubungi.
Tak hanya itu, dia juga mengharapkan program itu juga dapat menjauhkan remaja dari hal yang negatif. Marullah juga menginginkan masjid menjadi safe house.
Artikel terkait Anies Baswedan juga bisa dibaca di Liputan6.com
Lanjut dia, program tersebut sudah berjalan sejak 2018 dengan menggunakan dana swadaya. Akan tetapi saat ini, Marullah menyebut telah dianggarkan di setiap kelurahan.
"Kira-kira satu kali pelaksanaan kira-kira Rp 500.000 lebih dikit," jelasnya.
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil mengingatkan, di tahun Pilkada 2024 untuk mewaspadai berita bohong atau hoaks.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK), memberikan klarifikasi terkait program 'Maghrib Mengaji' yang beredar disebut hanya memprioritaskan satu agama saja di Jakarta.
Baca SelengkapnyaHeru pun mempersilakan calon yang ingin berkontestasi di Pilkada Jakarta berlaga dengan cara yang sehat
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin akan menyampaikan gagasan dalam pertarungan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta itu pun beranggapan semua upaya dia wara-wiri untuk bisa maju di Pilgub 2024 sebagai perjalanan spiritual.
Baca SelengkapnyaDia memikirkan nasib warga khususnya di Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaJuru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, mengungkapkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sudah memutuskan untuk tidak maju di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAnies merasa tak perlu memberikan penilaian terkait Pemprov DKI.
Baca SelengkapnyaHeru diminta fokus menjalankan program kerja prioritas.
Baca SelengkapnyaAnies pun tak menampik kunjungannya ke FPI memang mendapat sorotan yang besar.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaKomentar Anies Baswedan soal draf UU DKJ yang mengatur gubernur Jakarta ditunjuk presiden
Baca Selengkapnya