Anies Baswedan vs Bestari Barus Soal Sampah, Sampai Bawa Nama Tri Rismaharini
Merdeka.com - Partai NasDem DKI Jakarta dikenal menjadi partai yang paling vokal mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Terbaru, Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Bestari Barus meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantu Jakarta dalam pengelolaan sampah Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan langsung menanggapi pernyataan Bestari Barus. Menurut Anies permasalahan sampah DKI Jakarta biarlah menjadi urus Pemprov DKI.
Berikut ini ulasan persoalan sampah Jakarta antara Anies Baswedan dengan Bestari Barus, sampai bawa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini:
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa fokus Anies Baswedan dalam mengatasi karhutla? Saat sesi menjawab pertanyaan terkait kebakatan hutan dan lahan (karhutla) Kalimantan, Anies menegaskan bahwa harus mengutamakan pencegahan.
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Bagaimana Anies Baswedan berpendapat tentang demokrasi? 'Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini,' kata Trubus.
-
Bagaimana menurut Anies Baswedan asap bisa sampai ke Kalimantan? Selain itu, dia juga menegaskan kembali bahwa asap dibawa angin.
Jakarta Perlu Belajar dari Surabaya
Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta berharap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mau memberi contoh pengelolaan untuk Jakarta. Hal itu diketahui dalam video yang beredar yang berisi percakapan Fraksi NasDem yang mengadu kepada Risma bahwa anggaran DKI besar yakni Rp 3,7 triliun namun masalah sampah di Ibu Kota masih menjadi PR besar.
Ketua Fraksi Nasdem Bestari Barus menyatakan, studi banding di kota Surabaya diperlukan. Salah satunya untuk mempelajari sistem tipping fee pengelolaan TPS di sana. "Studi banding itu sekalian mempelajari bagaimana pola pengelolaan di sana dan bagaimana urusan tipping fee mereka bayarkan," ujarnya.
"Ada yang satu menarik bahwa Bu Risma mengatakan, 'Apabila kami punya uang, maka kami tidak akan biarkan perusahaan mana pun mengelola model ITF itu. Kami akan kelola sendiri sehingga kami tidak harus membayar tipping fee'," tambah Bestari.
Tidak Seharusnya Sampah Dikelola BUMD
Diketahui, DKI menyerahkan pengelolaan Intermediate Treatment Facility (ITF) kepada BUMD DKI. Menurut Ketua Fraksi Nasdem Bestari Barus, Risma menyebut tidak seharusnya sampah dikelola badan untuk mencari keuntungan.
"Saya tanya juga, 'Kalau dia BUMD bagaimana, Bu' 'Ya ndak usah, BUMD itu suruh saja nyari duit dari dia berusaha, bukan dari masyarakat.' Karena ada hal yang beliau katakan, 'Sampah itu kotanya sudah bersih saja, sudah. Jangan lagi berpikir di mana sih ada di dunia ini yang cari untung lewat sampah, itu ndak ada.'" kata Bestari menirukan ucapan Risma.
Meski demikian, Bestari membantah hasil kunjungannya untuk membanding-bandingkan kinerja Pemprov DKI dengan Pemkot Surabaya."Nanyanya begitu mau ngadu-ngaduin gue sama Anies Baswedan. Jangan diadu-adu terus nanti," ujarnya.
Anies: Maunya Nyerang Saya, Tapi Nyerang Gubernur Sebelumnya
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Bestari Barus sempat meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantu Jakarta dalam pengelolaan sampah Jakarta. Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Bestari justru menceritakan masalah sampah Jakarta yang sudah ada sejak lama. Sementara tidak ada inovasi barunya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Sebetulnya beliau Bapak Bestari itu menceritakan pengelolaan sampah selama ini. Saya sedang mengubah, sebelum saya bertugas tidak ada ITF. Sekarang kita mulai ada ITF lagi diproses," katanya di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (31/7).
Anies Baswedan menilai, Bestari berniat menyerang dirinya dengan masalah sampah. Namun yang ada justru menyerang gubernur-gubernur DKI sebelumnya.
"Maunya nyerang gubernur sekarang, padahal dia nyerang gubernur sebelumnya itu. Yang saya terima saat ini adalah kenyataan yang ada sejak kemarin," tegasnya.
Biar Jakarta Diurus DPRD dan Pemprov
Selain itu, Anies Baswedan mengaku mengapresiasi jawaban Wali Kota Surabaya Risma yang ingin membantu Jakarta. Namun, dia meminta agar masalah Jakarta biar saja menjadi tanggung jawab Pemprov dan DPRD KI.
"Kita apresiasi pada perhatian dan lain-lain. Kemudian biarlah Jakarta diurus oleh DPRD Jakarta oleh Pemprov Jakarta. Jadi Pak Bestari itu mungkin lagi siap-siap mau pensiun tuh," ujar Anies.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi Anies di kalimantan sendiri juga tidak ada jaminan bebas dari masalah.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, saat ini masih prematur untuk membahas nama-nama yang disodorkan.
Baca SelengkapnyaMasa berlaku IMB sementara bagi warga Tanah Merah itu bakal berakhir pada 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, ada sesuatu yang hilang dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaTidak benar jika Anies nantinya terpilih menjadi presiden, seolah-olah semua program dan kebijakan pemerintahan saat ini akan diubah secara serampangan.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyoroti persoalan lingkungan hidup yang terjadi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMenurut Hermawi, banyak yang menginginkan Anies menjadi orang nomor 1 di Jakarta kembali.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mencalonkan Anies Baswedan kembali bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAnies menjawab mengenai persoalan hukum yang masih tebang pilih hanya tajam ke bawah.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku, dirinya berkomunikasi dengan berbagai partai politik termasuk dengan Gerindra.
Baca SelengkapnyaAnies lebih memikirkan permasalahan warga Jakarta dibanding bicara banyak soal calon lawannya di Pilgub mendatang
Baca SelengkapnyaAhok menyebut, Anies memang masuk bursa dan menjadi salah satu dari 10 nama yang diusulkan di Jakarta.
Baca Selengkapnya