Anies Ingatkan Warga Antisipasi Tiga Ancaman Saat Puncak Musim Hujan
Merdeka.com - Gubernur Anies Baswedan mengajak warga mengantisipasi Jakarta tiga ancaman saat puncak musim hujan yang berpotensi terjadi di Ibu Kota yakni rob di pesisir utara, aliran air dari 13 sungai dari sisi selatan, dan hujan deras di dalam kota.
"Ibu Kota secara topografis berada di daratan rendah, di sisi selatan ada pegunungan dan utara ada lautan," kata Anies ketika memimpin apel kesiapsiagaan saat musim hujan di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (13/10).
Menurut dia, antisipasi pertama adalah di pesisir utara Jakarta ketika permukaan air laut tinggi sehingga berpotensi terjadi rob dan saat bersamaan terjadi hujan deras.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk antisipasi banjir? Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.'Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya,' kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
-
Apa saja potensi dampak cuaca ekstrem di Jakarta? Masyarakat pun dihimbau untuk mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem tersebut, di antaranya banjir dan angin kencang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
Akibatnya, aliran sungai menuju muara akan bertemu dengan permukaan air laut yang lebih tinggi. "Di situ diperlukan kerja ekstra untuk bisa memompa, untuk bisa memastikan bahwa air sungai di muara bisa mengalir dengan baik dan masyarakat di utara terhindar dari potensi rob," katanya.
Kemudian, di sisi selatan yakni pegunungan dan mengalirkan air melalui 13 sungai yang masuk di Jakarta.
Dia menjelaskan 13 sungai tersebut memiliki kapasitas daya tampung air mencapai 2.300 meter kubik per detik. Pihaknya, masih bisa menanggulangi jika kapasitas tersebut mencapai hingga 2.300 meter kubik.
"Kita harus antisipasi bila ada hujan lebat bukan di Jakarta tapi di sisi selatan yang mengakibatkan air itu mengalir melalui sungai-sungai di dalam kota," imbuhnya.
Terakhir, lanjut Anies, hujan deras yang terjadi di dalam kota. DKI, lanjut dia, memiliki drainase yang mampu menampung air akibat curah hujan maksimal 100 milimeter per hari.
Pengalaman pada Januari 2019, curah hujan saat itu mencapai 377 milimeter per hari atau 3,7 kali lipat lebih tinggi dari kapasitas drainase sehingga terjadi banjir.
Begitu juga pada Februari 2021, juga terjadi hujan ekstrem dengan curah hujan mencapai 250 milimeter per hari.
Sedangkan sistem drainase di Jakarta, lanjut dia, dirancang mengalirkan air hujan dengan kapasitas 50 milimeter per hari di jalan perkampungan dan kapasitas 100 milimeter per hari di jalan-jalan utama.
"Tiga front ini semuanya harus kita hadapi mungkin bersamaan," ucap Anies.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dari perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada September hingga November 2021.
Sedangkan, puncak curah hujan dan potensi rob diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2022.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.
Baca SelengkapnyaBMKG memperkirakan wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dari siang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaBanjir rob melanda kawasan pesisir utara Jakarta, Senin (18/11).
Baca SelengkapnyaBanjir ini membuat status Pos Angke Hulu Siaga 3 (Waspada).
Baca SelengkapnyaHujan mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak Jumat (22/3) dini hari.
Baca Selengkapnya"Waspada cuaca ekstrem pada 29 Januari - 1 Februari 2024," imbau BPBD DKI.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan ancaman rob akan terjadi dalam rentang waktu tanggal 19-23 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca Selengkapnyahujan yang melanda menyebabkan kenaikan status pintu air (PA) Karet menjadi Siaga 3 (Waspada).
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya
Baca SelengkapnyaBanjir rob hari ini merupakan banjir yang tertinggi dalam tiga hari terakhir. Ketinggian banjir limpahan air laut ini mencapai satu meter.
Baca Selengkapnya