Anies Kaget Anggaran Kertas F4 Rp39 Miliar: Ini Salah Kode Rekening Atau Salah Apa?
Merdeka.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI menyoroti sejumlah anggaran tak wajar dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) untuk APBD 2020. Anggaran dinilai tidak sebanding dengan pengadaan yang diajukan.
Sebelum temuan itu disampaikan PSI, ternyata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sempat memanggil seluruh jajarannya untuk membahas pembengkakan anggaran dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) untuk APBD 2020. Kegiatan itu berlangsung pada Rabu, 23 Oktober 2019 dan videonya pun telah diunggah pada YouTube milik Pemprov DKI Jakarta pada 29 Oktober 2019.
Anies mencontohkan anggaran pengadaan belanja kertas yang diajukan Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Kota Administrasi Jakarta Utara. "Anggaran belanja kertas F4 nilainya Rp39 miliar, ini salah kode rekening atau salah apa. Kegiatannya penyediaan BOP SMA, ini cuma 1 kegiatan dengan nama belanja alat tulis kantor," cecar Anies dalam video yang dilihat merdeka.com, Kamis (31/10).
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kenapa Anies Baswedan jadi menteri? Kesungguhannya dalam memajukan sektor pendidikan terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
-
Mengapa Anies menekankan pentingnya perubahan? 'Sinar matahari itu malah membangkitkan semangat bapak dan ibu. Izinkan pada kesempatan ini sekalian kita mendorong perubahan.' Dalam orasinya, Anies menanyakan kepada kader PKS apakah tegang saat hendak masuk ke pasar. 'Ibu-ibu kalau ke pasar tegang tidak? Kenapa tegang? Harganya mahal,' tuturnya.
-
Kenapa Anies tidak jadi diusung di Jabar? Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono mengatakan, Anies Baswedan memenuhi semua unsur kriteria untuk memimpin Jawa Barat. Kapasitas dan pengalaman memimpin wilayah DKI Jakarta, bisa diterapkan di wilayah Jabar.Komunikasi di antara kedua belah pihak sudah intens sejak Rabu (28/8). Hingga Kamis (29/8) sore, pembahasan pengurus partai di tingkat pusat sudah positif.Pengurus PDIP di Jabar sudah diminta untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar.Namun, semua tiba-tiba berubah pada malam hari. Ia menegaskan, semua upaya yang sudah dilakukan diganggu oleh pihak luar.'Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP Perjuangan, kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu pada akhirnya membuat pak Anies tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan,' kata Ono di Kantor KPU Jabar, Jumat (30/8) dini hari.
-
Kenapa Anies-Cak Imin keberatan? Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono membacakan keberatan saksi pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin atas hasil rekapitulasi suara di Bengkulu. Dia mengatakan, saksi Anies-Cak Imin mengaku keberatan karena ada dugaan pejabat memenangkan pasangan tertentu melalui program pemerintah.
-
Bagaimana Anies ingin mewujudkan perubahan? 'Bagi semuanya siap untuk kerja bersama, siap untuk menjangkau semua, siap untuk mendatangi tetangga, siap mendatangi keluarga kerjakan sekarang. Supaya Insya Allah 14 Februari Republik Indonesia akan menyaksikan perubahan,' kata Anies memungkasi.
Pihak Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara yang hadir berdalih data yang disampaikan dalam draf anggaran itu belum fix.
"Temen-temen belum menggunakan data yang fix, ini adalah data belanja seluruh sekolah, Pak. Di 2100 masing-masing sekolah sudah menyusun anggaran kebutuhan sesuai dengan anggaran kebutuhan real sekolah di dalam sistem RKAS. Untuk BOP ada 23 rekening, kita sedang koordinasi dengan BPKD untuk mengganti usulan yang belum fix dari masing-masing sudin," jawab pihak sudin.
Mendengar jawaban anak buahnya, Anies meminta agar usulan-usulan tak wajar segera diubah. Jangan berdalih masuknya anggaran tersebut karena satu dan lain hal.
"Kalau lihat masalah tidak perlu defensif, yes it's a problem we'll solve it. Attitude nya harus begitu, bukan mari kita cari akrobat penjelasannya, nggak usah. Masalah akui, bereskan," tegas Anies.
"Saya selalu mengatakan saya tidak punya masalah dengan salah, tapi saya punya masalah sama salah yang berulang," tutup Anies.
Reporter Magang:Abyan Ghafara Andayarie
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kubu Anies tetap melanjutkan program dan pembangunan pemerintah sebelumnya, yang kurang diperbaiki.
Baca SelengkapnyaVideo politikus Demokrat menghardik Mendikbud itu terungkap dalam Rapat Komisi X DPR RI bareng Kemendikbudristek.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyinggung penyesuaian otomatis anggaran pendapatan belanja negara untuk kenaikan anggaran bansos.
Baca SelengkapnyaTidak benar jika Anies nantinya terpilih menjadi presiden, seolah-olah semua program dan kebijakan pemerintahan saat ini akan diubah secara serampangan.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Anies masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kecurangan Pemilu.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menilai banyak aturan yang dibuat di Indonesia tidak masuk akal.
Baca SelengkapnyaAnies kembali menekankan bahwa bansos harus diberikan kepada si penerima dengan menyesuaikan kebutuhan dan tidak dirapel.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, masih banyak pegawai pemerintahan yang gaji bulanannya terlalu rendah.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, anggaran pembangunan IKN amat besar.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Baswedan, menghadiri dialog rakyat yang digelar Partai Demokrat di Bandung, Minggu (6/8).
Baca SelengkapnyaAnies merasa tak perlu memberikan penilaian terkait Pemprov DKI.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyentil Menhan Prabowo Subianto soal pembelian alutsista bekas senilai Rp700 tahun.
Baca Selengkapnya