Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anies koordinasi dengan polisi & wali kota soal bendera dicopot di Kalibata City

Anies koordinasi dengan polisi & wali kota soal bendera dicopot di Kalibata City Anies Baswedan. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyayangkan pencopotan bendera merah putih di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, yang viral.

Anies menuturkan, pihaknya tengah melakukan pengecekan dan pendalaman terkait peristiwa tersebut.

"Ya wali kota, camat, dan lurah sudah kesana. Jadi intinya jangan pernah terpikir untuk menurunkan bendera," kata Anies di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (17/8).

Anies pun tidak main-main menanggapi persoalan tersebut. Dia berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut kasus itu. Anies pun mengaku heran dan bertanya-tanya apa yang menjadi alasan kuat untuk menurunkan bendera. Apalagi jelang hari kemerdekaan.

"Menurut saya itu suatu yang prinsip. Jadi kalau ada orang yang punya pikiran turunkan bendera saya kurang paham itu dan ini saya bicara sama Polda mereka juga sedang melakukan pemeriksaan. Ya ingin ketahui duduk perkara sekaligus apa ada unsur-unsur pelanggaran di situ," beber Anies.

Sebelumnya diketahui, General Manager Apartemen Kalibata City Ishak Lopung angkat suara terkait viralnya sebuah video berjudul 'Pencopotan Paksa Bendera Merah Putih di Kalibata City oleh Pengelola' viral.

Dalam video yang diupload oleh akun youtube kabar kalcit menampilkan adegan seorang ibu-ibu berkerudung memegang bendera Indonesia.

Ia merupakan penghuni Apartemen yang marah-marah lantaran bendera yang dipasang di unitnya dicopot oleh seseorang yang diduga pengelola Apartemen.

Ishak Lopung menjelaskan saat itu seorang penghuni Apartemen memasang bendera Indonesia di Lantai 12 CF. Building Supervisor Apartemen meminta izin untuk menurunkan.

Alasannya karena bendera dipasang di tempat yang kurang layak yaitu diikat di antara bracket AC dan railing.

"Building Supervisor bersama sekuriti melihat ada bendera terpasang di atas di antara bracket AC dan railing. Posisinya juga tidak sempurna. Lalu orang kami naik ke atas. Ngetok pintu menyampaikan dengan baik," ujar dia saat dihubungi, Kamis (16/8).

Building Supervisor mengusulkan bendera dipasang di Ground Floor area taman. Tujuannya supaya bendera terlihat lebih rapih dan tertib. Sebab, lanjut Ishak, lambang negara harus dihormati.

"Silakan ibu jangan pasang bendera di situ. Kalau ibu mau silakan pasang di Ground Floor di area taman supaya semarak gitu. Jadi disampaikan bukan memaksa tiba-tiba kita copot," ujar dia.

"Kami minta jangan digantung sembarangan. Di antara bracket AC dan railing karena tidak bagus. Itu pun dengan baik-baik," tegas dia lagi.

Pemilik pun setuju. Building Supervisor bergegas memindahkan bendera ke bawah. Namun, tiga puluh menit berselang anak dari pemilik bendera yang bernama Nyimas marah-marah.

Ia bahkan mengajak penghuni lain untuk memprotes tindakan Building Supervisor. Aksinya pun kini viral di media sosial.

"Kami dituduh yang tidak-tidak oleh anak pemilik bendera. Padahal kami ingin bendera ditempatkan yang terhormat lah," ujarnya.

Reporter: Moch HarunsyahSumber: Liputan6.com

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Bendera Bulan Bintang Dikibarkan di Kantor Polisi Bireuen, Ini Pemicunya
Viral Bendera Bulan Bintang Dikibarkan di Kantor Polisi Bireuen, Ini Pemicunya

Video sejumlah pria mendatangi Mapolsek Samalanga, Kabupaten Bireuen, dan mengibarkan bendera bulan bintang di pagar kantor polisi itu viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Kemendagri: Kepala Daerah Dilarang Copot Baliho Capres-Cawapres Tanpa Sepengetahuan Partai
Kemendagri: Kepala Daerah Dilarang Copot Baliho Capres-Cawapres Tanpa Sepengetahuan Partai

Plh. Direktur Jenderal Politik dan PUM Kemendagri, Togap Simangunsong menyebut para Kepala Daerah dan ASN dilarang melakukan pencopotan baliho sepihak

Baca Selengkapnya
Soal Wacana KIM Plus di Pilkada Jakarta, Anies Tak Ambil Pusing
Soal Wacana KIM Plus di Pilkada Jakarta, Anies Tak Ambil Pusing

Anies mengaku, dirinya berkomunikasi dengan berbagai partai politik termasuk dengan Gerindra.

Baca Selengkapnya
Wayan Koster PDIP: Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Cuma Digeser Sebentar, Sudah Dipasang Lagi
Wayan Koster PDIP: Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Cuma Digeser Sebentar, Sudah Dipasang Lagi

Koster menyebutkan, semua baliho dan bendera yang dicabut sudah kembali dipasang.

Baca Selengkapnya
Respons Santai PDIP Usai Ahok Berkomunikasi dengan Anies
Respons Santai PDIP Usai Ahok Berkomunikasi dengan Anies

Adian menilai tidak setiap komunikasi dan silaturahmi dikaitkan dengan hal politik.

Baca Selengkapnya