Anies minta daftar 40 masjid di Jakarta yang sebarkan radikalisme diungkap
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbeda sikap dengan Wagub Sandiaga Uno dalam menanggapi hasil survei yang menyebut 40 masjid di Jakarta menyebarkan paham radikal dan intoleransi.
Apabila Sandiaga membenarkan ada 40 masjid yang terpapar, Anies enggan berkomentar banyak terkait temuan tersebut. Ia justru menantang pihak yang mengumumkan hasil survei itu untuk menunjukkan masjid mana saja di Jakarta yang terpapar radikalisme.
"Ya yang ngomong suruh nunjukkin," kata Anies di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (6/6).
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Bagaimana Anies Baswedan berpendapat tentang demokrasi? 'Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini,' kata Trubus.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Apa yang membuat rumah Anies Baswedan berbeda? Yang bikin beda, gak ada pagar di sekitarnya.
Isu masjid yang menyebarkan paham radikal Jakarta muncul setelah Presiden Joko Widodo mengundang tokoh agama, praktisi sosial, budaya dan pendidikan untuk berdiskusi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/6) kemarin.
Dalam pertemuan itu, Jokowi dan para tokoh membicarakan adanya paham radikal yang diajarkan di sejumlah masjid di Ibu Kota.
Sementara Wagub Sandi mengungkapkan, daftar nama 40 masjid radikal didapatkan Pemprov DKI dari hasil survei uang dilakukan oleh putri Gus Dur, Alissa Wahid. "Kita dapat kabarnya dari survei yang dilakukan oleh mbak Alissa Wahid yang disebarkan dan kita kroscek di Biro Dikmental memang ada beberapa yang kita pantau (radikal)," imbuhnya.
Apabila MUI meminta data masjid dibuka ke publik, Sandi mempersilakan MUI berhubungan langsung dengan Pemprov DKI. "Nanti silakan aja berhubungan dengan kami," ucapnya.
Meski begitu, Sandi menegaskan, pihaknya tidak akan membuka daftar masjid itu karena tak ingin ada perpecahan di masyarakat. "Tentunya tidak mungkin kita umum-umumkan, akhirnya nanti menjadi perpecahan," kata Sandi di Masjid Hasyim Asyari, Jakarta Barat, Rabu (6/6).
Selain akan melakukan pembinaan pengurus masjid, Sandi menyebut Pemprov juga akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) untuk meminta masukan.
"Harus ada (kerjasama). Jadi kita akan terus bertukar karena kita harus pastikan tidak ada tempat buat paham radikalisme di sini. Kita harus pastikan juga jangan menjadi ajang untuk kita memupuk ekstremisme. Jadi islam di jakarta ini islam yang bisa membangun," bebernya
Faktor ekonomi dan kurangnya pendidikan diyakini Sandiaga menjadi faktor penyebab suburnya radikalisme.
"Salah satu faktor pendidikan ekonomi, lapangan kerja, biaya hidup yang tinggi akhirnya mengakibatkan paham radikalisme itu tumbuh dan subur. Jadi kita harus hilangkan ketidakadilan, hilangkan kesenjangan dengan begitu insya Allah akan memaknai apalagi di bulan ramadhan, islam itu rahmatan lil alamin," kata Sandi.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies mengklaim sukses merampungkan banyak permasalahan perizinan tempat ibadah.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku akan membangun komunikasi dengan semua pihak untuk menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengklaim sebagai Gubernur DKI Jakarta yang paling banyak memberikan izin tempat ibadah di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Anies membeberkan permasalahan keagamaan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies berharap orang yang menuduhnya anti pluralisme panjang umur sehingga bisa melihat pembuktiannya.
Baca SelengkapnyaAnies bercerita, di masa lampau para pendiri negara disegani karena memegang integritas.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil mengingatkan, di tahun Pilkada 2024 untuk mewaspadai berita bohong atau hoaks.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku sempat enggan wawancara dengan media internasional selama 3,5 tahun saat memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies pun tak menampik kunjungannya ke FPI memang mendapat sorotan yang besar.
Baca SelengkapnyaAnies menuding bahwa ibu kota baru hanya ambisi satu dua orang saja.
Baca SelengkapnyaAnies menyatakan, kebijakan yang sama akan ikut dia bawa bila jadi presiden terpilih di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Sutrisno, Anies mengucapkan terima kasih karena sudah berkabar dan meminta agar teman-teman terus berjuang.
Baca Selengkapnya