Anies pertimbangkan A.H Nasution jadi nama jalan karena jasanya untuk bangsa
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengaku sudah menerima usulan perubahan nama Jalan Raya Mampang-Warung Buncit menjadi Jalan Besar DR A.H Nasution dari Ikatan Keluarga Nasution (Ikanas). Menurut Anies, usulan yang disampaikan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, itu bakal dipertimbangkannya.
"Nanti kita tindak lanjuti. Kita akan lihat itu," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/1).
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kapan Anies Baswedan lahir? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang ditonton Anies Baswedan? Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan sebagai orang yang sibuk riwa-riwi bersosialisasi dengan masyarakat masih menyempatkan waktu untuk menonton serial anime Jepang. Hal itu dilakukan oleh Anies di dalam mobil ketika melakukan perjalanan darat dari Aceh. Serial anime Jepang yang ditonton oleh Anies adalah berjudul Attack on Titan.
-
Siapa ayah Anies Baswedan? Rupanya, kecerdasan Anies itu juga berasal dari kedua orangtuanya. Ayah dan ibunya merupakan seorang dosen ternama di dua fakultas populer di Indonesia. Sang ayah yang bernama Rasyid Baswedan merupakan anak dari Abdurrahman.
-
Dimana Anies Baswedan lahir? Anies Baswedan adalah tokoh politik kelahiran Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei tahun 1969.
Anies menyambut baik usulan nama pahlawan yang mendapat gelar jenderal besar tersebut. Menurut Anies, pertimbangan nama A.H Nasution dijadikan jalan lantaran peran jenderal TNI itu dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia patut dikenang.
"Abdul Haris Nasution justru beliau belum dikenang sebagai salah satu nama jalan. Nama jalan tentu simbolik, tapi simbol itu akan mengingatkan akan perannya, dan kita ingat di periode periode kritis AH Nasution mengambil peran yang penting," kata dia.
Anies mengatakan, A.H Nasution adalah seorang jenderal yang berhasil merumuskan pengalaman gerilyanya dijadikan buku. Buku itu dipakai sebagai pelatihan militer dunia terkait perang gerilya.
"Ini saya rasa satu dari sedikit orang yang pengalaman perangnya itu menjadi buku referensi. Kita ingin menghormati beliau," kata dia.
Usulan ini tertuang dalam surat edaran nomor 53.11.811.2 dengan subjek perubahan nama Jalan. Dalam surat itu disebut sesuai dengan instruksi Wali Kota administrasi Jakarta Selatan Nomor 3 tahun 2018 tentang pelaksanaan kajian dan sosialisasi atas permohonan perubahan nama jalan dan meminta pihak terkait untuk memberikan persetujuan.
Dalam usulan tersebut dimintakan nama Jalan A.H Nasution dimulai dari perempatan Kuningan/Gatot Subroto sampai dengan perbatasan Jalan Letjend Simatupang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tersanjung Anies Baswedan mengutip ucapan Presiden pertama RI Soekarno.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ziarah ke makam Pangeran Diponegoro di Makassar.
Baca SelengkapnyaNasDem melihat apa yang dikerjakan Anies di Jakarta menjadi pemicu untuk bisa melakukan perubahan.
Baca SelengkapnyaDalam bulatan cakra itu terpatri dua kata dalam Asmaul Husna yaitu Al Malik dan Ar Rahman.
Baca SelengkapnyaMembalas dukungan itu, Anies berjanji akan meningkatkan perhatian kepada santri dan dunia pesantren.
Baca SelengkapnyaTonis menilai, Gerakan Nusantara Untuk AMIN ini merupakan simbol gerakan kebangsaan
Baca SelengkapnyaAnies hadir dalam acara Haul KH M Bishri Syansuri di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar di Jombang.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, sebaiknya lokasi makam tersebut tetap berada di tempatnya karena Makassar memiliki nilai historis pada diri Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaAnies mengungkap alasan koalisi bicara tentang perubahan. Karena mereka ingin kemajuan itu tidak hanya dirasakan sekelompok orang.
Baca SelengkapnyaBerbicara keadilan dan kesejahteraan, Anies lantas bercerita secara imajiner ke Bung Hatta, bahwa keadaan Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan jadwal dan lokasi Kampanye Akbar.
Baca SelengkapnyaDia menceritakan, bagaimana dulu Partai NasDem memilih untuk mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena kinerjanya yang baik.
Baca Selengkapnya