Anies: Petisi Serikat Becak Jakarta salah sasaran
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah mengetahui adanya petisi yang dibuat oleh Serikat Becak Jakarta (Sebaja). Petisi yang dibuat situs change.org berisikan penolakan wacana Anies sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2019.
"Udah lihat, semuanya pada nanya ke saya," katanya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/7).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, pihaknya belum pernah menyatakan untuk ikut serta dalam kontestasi demokrasi tersebut. Namun, dia mengungkapkan, namanya mencuat dari para politisi beberapa partai politik atau parpol seperti Partai Gerindra ataupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Kapan Anies Baswedan akan mendaftar ke KPU? Terkait pendaftaran ke KPU, Anies mengatakan akan langsung mendaftar begitu dokumen lengkap.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana Anies Baswedan berpendapat tentang demokrasi? 'Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini,' kata Trubus.
-
Kenapa Anies Baswedan ingin membentuk partai baru? Anies Baswedan berencana akan membangun partai politik baru atau membentuk ormas, pasca dirinya gagal maju di Pilkada 2024.
Karena itu, Anies menilai, petisi yang ditunjukkan kepadanya itu salah sasaran. Seharusnya dapat ditujukan kepada Parpol.
"Yang menyebut nama saya bukan saya. Jadi tolong semua itu arahkan pada mereka yang menyebut nama saya," ujarnya.
Petisi tersebut dikoordinatorin oleh Rasdulah. Dia menyatakan dirinya dan par tukang becak telah menunggu hingga puluhan tahun agar mendapatkan pengakuan dari Pemprov DKI Jakarta.
Dia menyebut sebelumnya pengakuan itu telah diterimanya saat kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi. Namun pengakuan tersebut kandas ketika Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Karena hal itu, Rasdulah dan rekan seprofesi menginginkan Anies dapat menepati janji yang telah dilontarkan. Tak hanya itu, dia menyebut masih banyak pekerjaan yang belum terlaksana di Jakarta.
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Anies, rencana membuat partai atau ormas tidak lama akan dilakukannya dengan melihat dinamika gerakan perubakan semakin hari semakin besar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPDIP berharap Anies bisa menjadi komunikator untuk wilayah-wilayah yang memiliki basis masa yang kuat.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta itu pun beranggapan semua upaya dia wara-wiri untuk bisa maju di Pilgub 2024 sebagai perjalanan spiritual.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan Anies Baswedan berpeluang diusung di Pilkada Jakarta 2024 apabila menjadi kader PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Said Abdullah, meminta publik agar memberikan waktu kepada parpol-parpol untuk melakukan penjajakan dan komunikasi politik.
Baca SelengkapnyaHuda menyatakan menunggu momen tepat mengumumkan jagoan mereka di DKJ.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, kata Anies, obrolan PDIP masih membahas apa-apa yang menjadi masalah Jakarta.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra membuka komunikasi dengan PKS dan juga partai lain.
Baca SelengkapnyaAhok menyebut, Anies memang masuk bursa dan menjadi salah satu dari 10 nama yang diusulkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies sudah bertemu dengan elite-elite PDIP beberapa waktu lalu
Baca Selengkapnya