Anies-Sandi unggul di survei, Djarot optimistis menang Pilgub DKI
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat optimistis dapat memenangkan persaingan di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Djarot meyakini perolehan suara dirinya dan Basuki T Purnama akan naik, meski belakangan hasil beberapa lembaga survei memenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Misalkan di Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Anies-Sandiaga mengungguli perolehan suara dari Ahok-Djarot. Pasangan Anies-Sandiaga memperoleh 51,4 persen, sementara pasangan memperoleh 42,7 persen.
"Semakin optimis meskipun survei-survei itu kan kita selalu urutan nomor dua. Tapi kita lihat trennya ini akan naik, saya yakin itu," kata Djarot dalam acara Jakarta Bersalawat di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (14/4).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa yang kalah saat Anies melawan Ahok? Pertama, saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
Mantan Wali Kota Blitar itu berharap elektabilitas terus naik. Hal ini karena tahapan pencoblosan putaran kedua tinggal menyisakan lima hari lagi. Djarot meminta tim pemenangan dan pendukungnya untuk menjaga tren tersebut tetap positif.
"Kaya kita naik gunung itu loh ya, jadi ini naik terus. Jangan sampai turun apalagi mendekati lima hari ini jaga momentum. Nanti puncaknya 19 April itu," pungkasnya.
Lembaga survei LSI Denny JA merilis hasil survei bertajuk Jakarta Punya Gubernur Baru? Final Ahok vs Anies. Hasilnya menunjukkan pasangan Anies- Sandiaga memperoleh 51,4 persen sementara pasangan Basuki T Purnama- Djarot Saiful Hidayat memperoleh 42,7 persen.
"Seandainya pemilihan Gubernur dan wakil gubernur dilaksanakan hari ini saat survei maka, Jakarta akan memiliki gubernur baru yakni pasangan Anies-Sandi," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di Graha LSI, Rawamangun, Jakarta Utara, Kamis (13/4).
Lebih lanjut, Ardian menuturkan, selisih elektabilitas antara pasangan petahana dan pasangan penantang ini juga cukup tinggi, yakni sekitar 8,7 persen. Sementara jumlah responden yang belum menentukan pilihannya sebanyak 5,9 persen.
Bila menengok pada survei sebelumnya, pasangan Ahok-Djarot pada bukan Maret memperoleh angka 40,5 persen. Lalu pada survei April meningkat sebanyak 2,2 persen menjadi 42,7 persen.
Sementara kebalikan, angka elektabilitas pasangan Anies-Sandi naik 1,7 persen dari sebelumnya 48,7 persen menjadi 51,4 persen. Meski angka kenaikan elektabilitas Ahok-Djarot lebih tinggi, namun pasangan Anies-Sandi tetap unggul di atas petahana.
"Jadi kalau hari ini saat survei merupakan Pilkada DKI Jakarta, maka Jakarta akan punya gubernur baru Anies-Sandi Gubernur petahana tergusur dari kursi DKI," ungkap Ardian.
Untuk diketahui, LSI Denny JA melah melakukan survei pada 7-10 April 2017 dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden dari 5 kota administratif dan kabupaten Kepulauan seribu yang diambil yakni sebanyak 440 orang. Sehingga wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner ini memiliki margin of eror lebih kurang 4.8 persen.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.
Baca SelengkapnyaKala itu, Anies berada di urutan terendah dalam survei. Akan tetapi, Anies justru terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka opsi duet Ganjar-Anies di Pemilu 2024. Dua kubu berseberangan ini belakangan menguat jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan, Anies-Muhaimin unggul dengan memperoleh 43,41 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei digelar pada 29 November-5 Desember 2023 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Baca SelengkapnyaDeni menyebut, endorsement Ahok pada Pram-Rano tidak membuat pemilih Anies pergi dari pasangan ini.
Baca SelengkapnyaHasil hitung cepat Pilkada Banten 2024 menyatakan kekalahan pasangan calon nomor urut 1 Airin-Ade atas nomor urut 2 Andra Soni-Dimyati
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya