Anies sebut penegakan aturan tak hanya sasar kaum kecil & lemah
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 279 Tahun 2018 pada 6 Februari lalu. Kepgub ini mengatur pembentukan Tim Pengawasan Terpadu Penyediaan Sumur Resapan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) serta Pemanfaatan Air Tanah di Bangunan Gedung dan Perumahan.
Pada Senin (12/3), tim ini mulai turun ke gedung yang ada di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat untuk memeriksa kelengkapan fasilitas hotel terkait pengelolaan air dan IPAL. Anies menyampaikan dengan pembentukan tim ini, pihaknya ingin menunjukkan penegakan aturan di DKI tak hanya menyasar kalangan kecil dan lemah, tapi juga dilakukan bagi pengusaha skala besar.
"Kita ingin pada semua pesan yang jelas bahwa penegakan aturan di DKI bukan hanya pada mereka yang kecil dan lemah. Penegakan aturan juga pada mereka yang kuat dan besar. Semua yang berada di lingkungan Pemprov DKI harus taat pada aturan," jelasnya.
-
Apa yang menyebabkan polusi udara Jakarta? Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta juga merupakan hasil tingginya emisi pembuangan dari industri, selain tingginya mobilitas kendaraan di Jakarta.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Apa yang menyebabkan polusi di Tangsel? Berdasarkan informasi, buruknya kualitas udara di wilayah Kota Tangerang Selatan dipincu oleh tingginya mobilitas transportasi di sana. Belum lagi, masih banyak masyarakat yang membakar sampah rumah tangga sehingga memperburuk kualitas udara.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Bagaimana menurut Anies Baswedan asap bisa sampai ke Kalimantan? Selain itu, dia juga menegaskan kembali bahwa asap dibawa angin.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menambahkan, dirinya sering menyaksikan pedagang-pedagang yang berjualan di trotoar difoto dan diedarkan gambarnya. Padahal, kata dia, mereka melanggar aturan karena kebutuhan.
"Di belakangnya ada gedung tinggi. Yang gedung itu juga melanggar aturan karena menyedot air tanah tanpa mengikuti tata kelola governance yang baik. Mereka juga melanggar aturan tapi kecenderungan kita adalah menegakkan hukum pada mereka yang lemah dan melewatkan mereka yang besar," paparnya.
Padahal, dia menambahkan, yang menyebabkan tanah di Jakarta turun adalah sedotan air yang luar biasa banyak di sekitar gedung tinggi. Termasuk juga limbah yang terbuang tanpa dikelola.
"Karena itu kita tidak akan menoleransi lagi. Tim ini akan bekerja melakukan razia dan pengawasan. Dan kita meminta seluruh pemilik dan pengelola gedung untuk taat dan kooperatif. Karena timnya akan bekerja meminta informasi dan mengecek," tutup Anies.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan muka tanah di selatan Jakarta ini karena penggunaan air tanah.
Baca SelengkapnyaBakal Calon Presiden yang juga Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan blak-blakan, ungkap bobrok ibu kota Indonesia.
Baca SelengkapnyaStudi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.
Baca SelengkapnyaAnies menilai aturan baru yang dibuat punya dampak langsung ke warga Jakarta.
Baca SelengkapnyaBegini cara mengajukan izin menggunakan air tanah ke pemerintah.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyoroti persoalan lingkungan hidup yang terjadi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaSikap Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengkritik keras proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) kini diikuti tim kampanyenya.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.
Baca SelengkapnyaPenampakan perumahan warga yang terletak di sekitar kawasan Kampung Aquarium lebih rendah dari pada air laut.
Baca SelengkapnyaDia ini menekankan, pentingnya memperhatikan isu-isu semacam ini dalam kepemimpinan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPencemaran pada air dapat menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan
Baca Selengkapnya