Anies Sebut Rencana Hujan Buatan Belum Matang
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta sedang memikirkan cara mengatasi polusi udara di Jakarta. Salah satunya dengan membuat hujan buatan.
Namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai rencana itu belum matang. "Soal hujan (buatan), nanti sesudah matang baru diumumkan. Menurut saya BPPT offside tuh, jadi sebelum matang, sebelum semuanya siap, baru kita (rencanakan)," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (5/7).
Menurut Anies, pernyataan rencana hujan buatan seharusnya tidak diungkap ke publik karena perlu dikaji lebih jauh.
-
Kenapa hujan buatan dilakukan? Hujan buatan dikatakan dapat mengatasi beberapa masalah yang terjadi di masyarakat, bukan hanya polusi udara.
-
Apa itu hujan buatan? Hujan buatan adalah upaya percepatan proses fisika yang dilakukan untuk membentuk awan yang bisa menghasilkan hujan.
-
Bagaimana hujan buatan bisa mencemari tanah? Hujan buatan dapat menyebabkan pencemaran tanah karena proses penaburan garam yang dilakukan dalam jumlah tinggi.
-
Dimana hujan buatan dilakukan? Penaburan bahan kimia ini dilakukan menggunakan pesawan pada ketinggian 4.000 – 7.000 dengan memperhitungkan faktor arah dan kecepatan angin
-
Apa yang harus dihindari saat polusi tinggi? Jika tingkat polusi udara tinggi, sebaiknya hindari aktivitas fisik berat di luar ruangan seperti bermain olahraga atau berlari.
-
Apa penyebab hujan tak menentu? Selain itu, faktor La Nina juga dapat mempengaruhi musim hujan.
"Saya mendengar BPPT sudah menyampaikan keluar (publik), perlu saya sampaikan, bahwa itu tidak seharusnya dibicarakan dulu sebelum matang, memang mau dilakukan dulu, apa tidak," katanya.
Sebelumnya, BPPT mengeluarkan keterangan pers terkait rencana penerapan hujan buatan untuk mengatasi polusi udara di Jakarta. Rencananya hujan buatan itu, menurut BPPT sudah disetujui oleh Anies selaku Gubernur DKI.
"TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) untuk mengatasi pencemaran udara yang disebabkan kegiatan perekonomian baru pertama kali dilaksanakan. Gubernur DKI Jakarta sudah beri lampu hijau, dan meminta agar TMC dilaksanakan paling cepat setelah tanggal 10 Juli dan paling lambat sebelum periode anak sekolah masuk pasca libur (15/7)," ujar Kepala BPPT Hammam Riza, dalam keterangan.
Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Wahir, menyatakan opsi hujan buatan akan dibahas secara lebih lanjut.
"Tapi pemda DKI tidak punya keahlian dan resource tentang itu," kata Andono di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Dia menyatakan pihaknya telah menggelar rapat bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika terkait musim kemarau ikut serta dalam pencemaran udara.
"Ternyata sekarang lagi el nino, memasuki periode el nino prediksinya sampai tiga bulan ke depan akan panas terus enggak ada hujan," ucapnya.
Dia menyebut dari penjelasan BMKG saat panas seperti saat ini, partikel-partikel yang dihasilkan aktivitas di kot, mulai dari kendaraan ataupun industri akan menutup dan membentuk lapisan di atmosfer. Sehingga dengan adanya musim kemarau itu menimbulkan efek inversi di atmosfer.
"Kalau ada hujan lapisan ini terbuka kan kaya dicuci lah kotoran. Kaya kita misalkan baju kalau kena air kan kotorannya bisa hilang. Kalau kotoran di udara kena hujan itunya juga hilang menjadi lebih bersih," papar dia.
Karena hal itu, dia mengimbau agar masyarakat mengurangi asap kendaraan bermotor dengan beralih menggunakan transportasi publik. Sebab, kondisi yang dialami di Ibu Kota tengah dirasakan oleh masyarakat seluruh dunia.
"Kalau angkutan umum selalu ada misalkan busway koridor, yaudah di situ aja enggak usah bawa mobil sendiri karena emisinya sudah ditanggung di buswaynya. Sudah ada MRT, ayo warga DKI kitw kurangi asapnya," jelas Andono.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apabila tujuannya pemerataan, maka pemerintah harusnya fokus membangun kota kecil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembangunan tanggul ini terkendala karena banyaknya permukiman liar warga.
Baca SelengkapnyaAnies menambahkan jika membangun sebuah kota di tengah hutan menimbulkan ketimpangan.
Baca SelengkapnyaAnies heran selalu mendapatkan pertanyaan tentang proyek IKN
Baca SelengkapnyaBMKG telah melakukan TMC pada 19-20 Agustus 2023 untuk melakukan modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut, pembangunan IKN sudah mencapai 26 persen.
Baca SelengkapnyaKalau janji politik itu tidak bersenyawa, maka akan tidak nyambung.
Baca Selengkapnyakata Anies berbagai tahapan Pilpres 2024 belum rampung secara resmi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengkritik keras proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di depan puluhan ribu warga Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menilai banyak aturan yang dibuat di Indonesia tidak masuk akal.
Baca SelengkapnyaHujan buatan dapat berdampak buruk bagi lingkungan.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya melakukan modifikasi hujan pada 19-20 Agustus 2023. Namun, tak adanya awan menyebabkan hujan buatan tak sampai ke Jakarta.
Baca Selengkapnya