Anies sebut tak ada tim transisi tapi sinkronisasi

Merdeka.com - KPU DKI Jakarta telah menetapkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2017-2022. Anies-Sandiaga akan dilantik Presiden Joko Widodo Oktober 2017.

Anies Sandi memiliki waktu lima bulan untuk mempersiapkan diri sebelum berkantor di Balaikota. Persiapan itu dilakukan diantaranya mensinkronisasi program Pemprov DKI yang sudah berjalan dengan program kerjanya dan janji kampanye.

"Kita akan melakukan tim sinkronisasi dengan APBD baik dua bulan maupun yang 2018," kata Anies di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Jumat (5/5).

Anies menegaskan bahwa tim sinkronisasi berbeda dengan tim transisi. Tugasnya pun hanya menerjemahkan 23 janji kerja Anies Sandi ke dalam program Pemprov DKI Jakarta.

"Ini bukan tim transisi karena tidak ada tim transisi. Yang akan bekerja itu teknis sekali bukan tugas politis sama sekali tidak," ujarnya.

Tim sinkronisasi ini kata Anies sedang bekerja. Namun Anies enggan menjelaskan lebih lanjut. "Tidak menyusun program hanya menerjemahkan dan itu akan segera kita lakukan," ucapnya.

Sebelumnya, Ahok menyindir tim transisi Anies-Sandi yang berulang kali mencoba melobi agar program mereka bisa masuk dalam APBD-P 2017. "Ini bukan Presiden, bukan Presiden kok transisi gimana, emang kamu Presiden. Kita bukan Presiden ganti Menteri," kata Ahok, Kamis (4/5).

Mantan Bupati Belitung Timur ini menganggap bahwa seharusnya pergantian Gubernur tidak disamakan dengan pergantian menteri ataupun presiden.

"Ganti kepala dinas langsung butuh delapan bulan. Ada peraturan Mendagri jadi bukan kayak Menteri. Kalau Presiden Menteri di ganti, ini kan enggak. Sudah kayak mau jadi Presiden saja," ucap Ahok.