Anies: Titik Penurunan Tanah Berkurang dalam Beberapa Tahun Terakhir
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim titik penurunan muka tanah (land subsidence) di DKI Jakarta dalam beberapa tahun terakhir mengalami pengurangan dari sebelumnya sebanyak 20 titik.
"Jika kita sadari dalam beberapa tahun terakhir ini, permukaan tanah yang dulunya ada lebih dari 20 titik, sekarang hanya menjadi lima titik," kata Anies dalam diskusi Balkoters Talk dengan tema "Pelayanan Merata Air Minum Jakarta" yang digelar secara virtual dilansir Antara, Rabu (1/9).
Hal tersebut, kata Anies, dikarenakan kegiatan pengambilan air tanah yang berkurang akibat pengalihan ke pipanisasi air bersih di Jakarta serta distribusi air dengan menggunakan kios air bersih dan mobil air bersih di Jakarta.
-
Apa saja akibat kekurangan air bersih? Sehingga berpotensi menimbulkan penyakit kulit, infeksi pencernaan, dan lainnya.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Di mana air bersih semakin menipis? Contohnya, di Australia sebagian besar airnya berasal dari air hujan yang masuk ke saluran air utama yang mereka miliki.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Gimana warga Banyumas dapat air? Air kemudian akan keluar dari lubang buatan dan bisa langsung diambil oleh warga untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
"Ini menunjukkan kegiatan pengambilan air tanah berkurang, karena sudah ada pasokan air dari tempat lain melalui program dari PAM Jaya tersebut," kata Anies.
Semakin banyaknya masyarakat yang beralih dari penggunaan air tanah, kata Anies, tidak lepas dari adanya subsidi yang diberikan Pemprov DKI Jakarta.
Dengan pemberian subsidi juga, Anies menyebut akan menekan biaya rumah tangga di mana tidak semua orang di Jakarta mampu memenuhi hak dasarnya dalam mendapatkan air bersih.
Padahal sebenarnya, untuk nilai perolehan hak sebuah air itu sama. Hal ini disebabkan karena kemampuan ekonomi warga yang tidak merata.
"Biaya hidup rumah tangga turun. Mereka tidak harus mengeluarkan uang ekstra untuk air bersih yang menjadi kebutuhan dasar," ucap Anies menambahkan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Studi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.
Baca SelengkapnyaIka meminta agar warga yang tinggal di pesisir Jakarta menggunakan air dari Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya.
Baca SelengkapnyaPenurunan muka tanah di selatan Jakarta ini karena penggunaan air tanah.
Baca SelengkapnyaTren penurunan muka tanah di wilayah DKI Jakarta tersebut terus mengalami perbaikan dibandingkan tahun 1997 hingga 2005.
Baca SelengkapnyaKebutuhan air di Jakarta mencapai sekitar 30.000 liter per detik, sedangkan jumlah debit air yang tersedia hanya berada di bawah 20.000 liter per detik.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara bakal berkurang suplai air bersihnya
Baca Selengkapnyakrisis air terjadi lantaran penurunan kualitas air baku di IPA Hutan Kota PAM Jaya
Baca SelengkapnyaBegini cara mengajukan izin menggunakan air tanah ke pemerintah.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaNyata air tanah di Jakarta saat ini tidak layak konsumsi karena sudah tercemar
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaSelain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca Selengkapnya